BULAN adalah benda langit yang terdekat sekaligus satelit Bumi. Dikatakan sebagai satelit, karena bukan tidak dapat memancarkan cahayanya sendiri melainkan memancarkan cahaya dari Matahari. Bukan hanya Bumi yang berputar mengelilingi Matahari, Bulan juga berputar mengelilingi Bumi.
Dilansir dari laman kemendikbud.go.id, bentuk dari bulan sendiri bulat mirip dengan planet pada umumnya. Permukaan Bulan berupa dataran kering dan tandus, banyak kawah, dan terdapat pegunungan serta dataran tinggi.
Selain tidak memiliki atmosfer, Bulan juga sering mengalami perubahan suhu yang sangat drastis. Di Bulan, tidak akan menemukan makhluk hidup, tidak ada siklus air, gelap gulita, bahkan bunyi tidak dapat merambat.
Baca Juga:Terima Kasih Franz di Allianz Arena, Bundesliga Bayern Muenchen Gelar Peringatan untuk Beckenbauer pada 19 JanuariDramatis, Los Blancos Menang Atas Atletico Skor 5-3
Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan bergerak bersama-sama dengan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Fenomena-fenomena yang terjadi pada Bulan diantaranya adalah kenampakan Bulan dari Bumi yang selalu berbeda, pasang surut air laut, dan Bulan memiliki 2 (dua) acuan waktu (Bulan Sideris dan Bulan Sinodis). Yuk, kita bahas satu-satu di bawah ini!
Fase-Fase Bulan
- Bulan Baru
Terjadi ketika posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Gerhana matahari tidak selalu terjadi pada posisi ini karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°. - Bulan Sabit
Terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar seperempat, sehingga permukaan Bulan yang terlihat di Bumi hanya seperempatnya. - Bulan Separuh
Terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar separuhnya, sehingga yang terlihat dari Bumi juga separuhnya. - Bulan Cembung
Terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari tiga perempatnya, yang terlihat dari Bumi hanya tiga perempat bagian Bulan. Akibatnya, kita dapat melihat Bulan Cembung. - Bulan Purnama
Terjadi ketika semua bagian Bulan terkena sinar Matahari, begitu juga yang terlihat dari Bumi. Akibatnya, kita dapat melihat Bulan purnama.
Pasang Surut Air Laut
Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut. Surut adalah peristiwa turunnya permukaan air laut. Pasang surut air laut terjadi karena pengaruh gravitasi Matahari dan gravitasi Bulan. Akibat Bumi berotasi pada sumbunya, maka daerah yang mengalami pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Terdapat 2 (dua) jenis pasang air laut, yaitu pasang purnama dan pasang perbani.