Prabowo bilang, keluarga yang tinggal di wilayah Pantura, tidur dalam kondisi air laut yang menggenang sampai ke dalam rumah.
“Setiap beberapa tahun saya kampanye dan waktu saya kampanye saya kunjungi daerah-daerah itu dan saya lihat dari tahun 2014 sampai sekarang kalau saya kunjungi keluarga-keluarga itu yang hidup di ruang tidur, di ruang makan, itu air setinggi lutut. Anak-anak mereka hidup di tengah air seperti itu di tengah lalat, nyamuk, sampah,” bebernya.
Dia menyebutkan dirinya sebagai pemimpin politik harus segera melakukan perubahan kondisi yang ada saat ini.
Baca Juga:Deteksi Aktivitas Gempa Susulan di Sumedang, Ini yang Dilakukan BMKGPPATK Temukan Rp195 Miliar dari Luar Negeri ke Rekening 21 Bendahara Parpol
“Karena ini sama sekali nggak bisa kita terima sebagai negara Pancasila, sebagai negara G20, sebagai pemimpin ASEAN, sebagai yang kita harap jadi pemimpin selatan non blok. Ini seharusnya kita nggak boleh terima,” imbuh Prabowo.
Dengan begitu, Prabowo klaim dirinya mengajak para menteri dalam kabinet Indonesia Maju untuk turun tangan mengatasi hal tersebut.
“Bahwa jawaban yang sesungguhnya adalah konsep Giant Sea Wall ini. Maka demikian saya ajak rekan-rekan saya dalam kabinet Indonesia Maju, Menko Perekonomian terutama, Menteri BUMN dan beberapa pemimpin lain dan kita sepakat kita mengangkat kembali gagasan Giant Sea Wall ini menjadi fokus perhatian,” tandasnya. (*)