Penekanan pada investasi juga memulihkan persaingan gagasan yang sehat di antara partai-partai politik besar Amerika. Hal ini mempersenjatai Partai Demokrat, untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade terakhir, dengan pesan yang masuk akal dapat bersaing dengan “pemotongan pajak,” dua kata yang mendefinisikan kebijakan ekonomi Partai Republik.
Biden mengemukakan sebuah kontras yang sederhana dan kuat: Partai Republik percaya bahwa mengumpulkan lebih sedikit uang dari pajak akan mendorong pertumbuhan ekonomi; Bidenomics “berakar pada apa yang selalu terbaik bagi negara ini: berinvestasi di Amerika,” seperti yang diungkapkan presiden dalam pidatonya pada bulan November di Northfield, Minn.
Hal ini merupakan akhir dari sebuah era di mana perbedaan pendapat di antara para pihak dapat diringkas sebagai perdebatan tentang seberapa besar pemotongan pajak yang seharusnya dilakukan.
Baca Juga:Kebohongan Mengikuti Bencana AlamIbra-Nindya Nathasia Jadi Tersangka Jadi Tersangka Penyalahgunaan Narkoba, Penyebabnya Masalah Keluarga
Dewan Pimpinan Partai Demokrat muncul sebagai sebuah kekuatan pada tahun 1980an dengan berargumentasi bahwa Partai Demokrat perlu menerima garis besar agenda ekonomi Presiden Ronald Reagan untuk memenangkan pemilu nasional. Dalam manifesto tahun 1990, D.LC. menyatakan bahwa bintang utara dalam kebijakan ekonomi adalah “memperluas peluang, bukan pemerintah.”
Bill Clinton menggunakan platform tersebut untuk meraih kemenangan pada pemilihan presiden tahun 1992, dan orang-orang yang menentukan arah kebijakan ekonomi pada masa pemerintahan Clinton tetap memegang kendali pada pemerintahan Partai Demokrat berikutnya, di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama.
Namun minimalisasi pemerintahan lebih berhasil dalam bidang politik dibandingkan bidang ekonomi. Hal ini didasarkan pada dikotomi yang salah. Seperti yang disadari oleh Biden, memperluas peran pemerintah dalam perekonomian diperlukan untuk memperluas peluang.
Selama tahun 1990-an, angkatan kerja Amerika adalah yang paling berpendidikan di negara maju, dan perusahaan-perusahaan membangun kerajaan berdasarkan investasi federal di bidang teknologi. Sejak itu, negara-negara lain telah melampaui Amerika Serikat dalam hal pendidikan dan pengembangan teknologi baru.
Tanggapan Biden terhadap pandemi juga mencerminkan kebangkitan konsepsi yang lebih kuat mengenai peran pemerintah dalam perekonomian. Pada bulan-bulan pertama masa jabatannya, ia menyuntikkan dana ke dalam perekonomian dalam skala yang tidak tertandingi selama krisis ekonomi lainnya di era pascaperang, meskipun ada peringatan dari beberapa ekonom terkemuka bahwa jumlah tersebut terlalu banyak dan akan lebih banyak merugikan daripada membawa manfaat.