Antony Blinken Mendarat di Israel dalam Permainan Kentang Panas

Antony Blinken Mendarat di Israel dalam Permainan Kentang Panas
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Tel Aviv pada 8 Januari 2024, selama perjalanan selama seminggu yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah. Menteri Luar Negeri AS bersiap untuk bertemu dengan para pemimpin yang sejauh ini terbukti menolak tekanan dari Washington (EVELYN HOCKSTEIN / POOL / AFP)
0 Komentar

Konflik juga berkobar di perbatasan yang disengketakan antara Lebanon dan Israel, dengan bentrokan antara IDF dan Hizbullah meningkat sejak Oktober.

Pekan lalu Israel membunuh seorang pejabat senior Hamas di kubu Hizbullah di Beirut, yang menyebabkan babak baru pertikaian yang lebih intens. Sebuah kompleks pengawasan utama dirusak oleh rudal anti-tank yang ditembakkan oleh Hizbullah pada hari Sabtu (6/1).

Setelah serangan udara Israel menewaskan seorang komandan elit Hizbullah di Lebanon selatan pada hari Senin (8/1), Hizbullah mengidentifikasi pejuang yang terbunuh tersebut sebagai Wissam al-Tawil tanpa memberikan rincian, militan paling senior dalam kelompok bersenjata yang telah terbunuh.

Baca Juga:Balas Prabowo Subianto, PDI Perjuangan Luruskan Sistem Persenjataan Bung KarnoAnies Ingin Kuasai Panggung, Pernyataan Menlu Jawab Kritik Anies Soal Isu Kebijakan Luar Negeri

Sumber keamanan Lebanon menggambarkan Tawil memainkan peran penting dalam memimpin pasukan elit Radwan di Lebanon selatan.

Menggarisbawahi senioritasnya, Hizbullah menyebarkan foto-foto Tawil bersama para pemimpin Hizbullah dan mendiang pemimpin pasukan Quds Iran, Qassem Suleimani, yang terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS di Bagdad empat tahun lalu.

Sebuah sumber keamanan Lebanon, yang dikutip oleh Reuters, menggambarkan kematian Tawil sebagai “serangan yang sangat menyakitkan” sementara sumber lain menyatakan bahwa pembunuhannya pasti akan menyebabkan eskalasi lebih lanjut.

Eylon Levy, juru bicara pemerintah Israel, mengatakan Israel tidak ingin berperang dengan Hizbullah tetapi akan memaksa organisasi militan tersebut untuk menarik pejuang elit dari perbatasan yang disengketakan jika perlu.

“Kita sekarang berada di persimpangan jalan: apakah Hizbullah akan mundur atau kita akan menyingkirkannya,” kata Levy kepada wartawan.

PBB juga menyuarakan kekhawatirannya atas banyaknya jurnalis yang tewas dalam perang di Gaza, sehari setelah dua reporter Al Jazeera tewas dalam serangan Israel terhadap mobil mereka dalam apa yang disebut jaringan tersebut sebagai “pembunuhan yang ditargetkan”. (*)

 

0 Komentar