MENTERI Luar Negeri AS, Antony Blinken, telah mendarat di Israel untuk pertemuan yang mungkin sulit dengan para pemimpin dan pejabat Israel yang telah berulang kali terbukti menolak tekanan Washington atas tindakan mereka dalam perang melawan Hamas.
Blinken terbang pada Senin (8/1) malam dari kota oasis Saudi, Al-`Ula, di mana ia mengadakan pembicaraan dengan putra mahkota, Mohammed bin Salman, dalam tur Timur Tengah yang bertujuan untuk mencapai konsensus mengenai masa depan Gaza.
Dia mengatakan negara-negara utama Arab dan Turki telah sepakat untuk memulai perencanaan rekonstruksi dan pemerintahan Gaza setelah perang Israel melawan Hamas berakhir.
Baca Juga:Balas Prabowo Subianto, PDI Perjuangan Luruskan Sistem Persenjataan Bung KarnoAnies Ingin Kuasai Panggung, Pernyataan Menlu Jawab Kritik Anies Soal Isu Kebijakan Luar Negeri
Blinken mengatakan Arab Saudi, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab dan Turki “setuju untuk bekerja sama dan mengoordinasikan upaya kami untuk membantu stabilisasi dan pemulihan Gaza, untuk memetakan jalur politik ke depan bagi Palestina dan bekerja menuju tujuan jangka panjang. istilah perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan secara keseluruhan”.
Dia menambahkan bahwa Saudi dan para pemimpin Arab lainnya masih tertarik untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel tetapi hanya berdasarkan penyelesaian politik Israel-Palestina.
“Ada kepentingan yang jelas di wilayah ini untuk mewujudkan hal tersebut, namun hal ini mengharuskan konflik di Gaza diakhiri dan juga jelas memerlukan adanya jalan praktis menuju negara Palestina,” kata Blinken. “Tetapi ketertarikannya memang ada, ini nyata, dan bisa menjadi sesuatu yang transformatif.”
Dalam perjalanannya yang keempat ke Timur Tengah dalam tiga bulan, Blinken akan berusaha meyakinkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk memulai perundingan serius mengenai pemerintahan pascaperang di Gaza, berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil di Gaza, dan mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke wilayah tersebut.
“Saya akan menekankan pentingnya berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil dan berbuat lebih banyak untuk memastikan bantuan kemanusiaan sampai ke tangan mereka yang membutuhkan,” kata Blinken.
Dia menambahkan bahwa pemerintah juga fokus pada pemulihan sisa sandera Amerika, Israel dan lainnya di Gaza.
AS telah menawarkan dukungan kuat kepada Israel sejak pecahnya perang dengan Hamas tiga bulan lalu, namun Netanyahu telah membuat marah Washington karena sejauh ini menolak memberikan rencana publik yang rinci mengenai pemerintahan di Gaza ketika serangan militer Israel berakhir, dan dengan menolak rencana tersebut. Pilihan yang lebih disukai AS adalah pembentukan negara Palestina bersatu yang terdiri dari Tepi Barat dan Gaza.