KEPOLISIAN Inggris tengah menyelidiki pembunuhan terhadap Mayawati Bracken (56), perempuan diduga warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban pembunuhan di Pangbourne, Inggris, Kamis, 4 Januari 2024. Unit Kejahatan Besar Kepolisian Thames Valley, London, Inggris, melakukan penyelidikan menyusul ditemukannya seorang perempuan dalam kondisi terluka di sebuah mobil.
Disebutkan bahwa pada sekitar pukul 17.45 (waktu setempat), petugas dihubungi atas laporan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan Lexus di Tidmarsh Road A340 di persimpangan Flower’s Hill.
Di dalam kendaraan itu, seorang perempuan berusia 56 tahun menderita luka tusuk cukup fatal. Dia menerima penanganan medis, tetapi akhirnya meninggal di tempat kejadian.
Baca Juga:Intelijen Tiongkok Ungkap Insiden Spionase InggrisPenuh Sesak Wajah Caleg di Pohon, Sampah Visualnya Berbahaya hingga Biaya Baliho Mahal dan Tak Pengaruhi Elektabilitas
Polisi masih mencari hubungan antara Maya Bracken dan pria berusia 18 tahun yang meninggal di dekat tempat terbunuhnya Maya Bracken. Pada sekitar pukul 18.15 (waktu setempat).
“Kami masih melakukan penyelidikan pembunuhan, setelah kematian seorang perempuan di dekat Flower’s Hill, Pangbourne, dan penemuan terkait dari seorang laki-laki yang meninggal di stasiun kereta Pangbourne,” kata Kepala Unit Kejahatan Besar, Inspektur Detektif Kevin Brown.
Tetangga Maya Bracken memberi kesaksian bahwa semasa hidupnya korban adalah wanita cantik yang ramah. Ia sangat menyayangi ketiga anaknya. Maya Bracken tinggal di rumah besar dengan tujuh kamar. Rumahnya diperkirakan bernilai £2,5 juta di Pangbourne.
“Dia adalah wanita yang sangat baik, dia tinggal di sini untuk sementara waktu. Kami [tetangga] menyapa saat keluar rumah untuk membeli koran di pagi hari,” ujar salah seorang tetangga.
“RIP Maya. Saya sangat terkejut, dia adalah orang yang sangat baik,” tutur yang lainnya. Menurut tetangga lainnya lagi, Maya memiliki 3 orang anak.
Mereka terdiri dari anak kembar laki-laki dan perempuan. Lainnya adalah seorang anak laki-laki. Suami Maya bernama Michael. Ia selama ini bekerja di sektor perbankan.
“Dia berasal dari Indonesia, namun bertemu dengan suaminya, Michael, di Hong Kong. Dia bekerja di sektor perbankan,” kata orang tersebut, via MailOnline.
Baca Juga:PNS 30 Tahun Lebih Alasan Hakim Ringankan Hukuman, Divonis 14 Tahun Penjara, Rafael Alun Trisambodo: Pikir-pikir Yang MuliaSudah Ada Media Sosial Mengapa Baliho Perlu? Saat Kampanye Hanya Jadi Sampah Visual
“Michael mengelola proyek pembangunan rumah di Pangbourne. Saya tidak yakin dia pernah tinggal di sana, karena dia dan Maya berpisah setelah rumah itu selesai dibangun,” lanjutnya.