Setelahnya, Prabowo terlihat langsung menuju ke depan panggung menjauhi posisi Anies Baswedan. Prabowo terlihat langsung dihampiri dan bersalaman dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebelum menyambangi pendukungnya.
Para petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang menghampiri Prabowo antara lain Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dia memberikan hormat kepada Prabowo.
Prabowo berbincang dengan para petinggi partai parpol pendukungnya, sedangkan Anies masih menyapa pendukungnya. Sehingga keduanya tidak bersalaman di penghujung debat.
Baca Juga:Waspada Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia Ini pada 8 Januari 2024, Prediksi 4 Meter di Laut Natuna UtaraLongsor Terjadi di Subang, BPBD Jabar Terjunkan Tim Lakukan Asesmen
Keduanya tidak terlihat bersalaman hingga panggung akhirnya dipenuhi masing-masing pendukung capres-cawapres. Prabowo tidak berkilah dirinya yang tidak bersalaman.
Dalam konferensi pers usai debat ini, Prabowo mengaku tidak dihampiri oleh Anies.
“Dia enggak datang ke saya,” ungkap Prabowo.
Ia mengatakan, dirinya lebih senior dan lebih tua dari Anies. Oleh sebab itu, seharusnya Anies yang menghampiri terlebih dahulu.
“Saya lebih tua dari dia. Saya lebih senior dari dia,” ucapnya.
Anies sempat ditanya beberapa wartawan dalam tanya jawab, mengenai tidak bersalaman dengan Prabowo. “Sesudah selesai saya mencari [Pak Prabowo], tetapi tidak ada, jadi saya tidak tahu harus salaman kemana,” ujar Anies.
Ia juga sempat menanggapi ketika pada debat ketiga ini Prabowo menyampaikan kurang beretika.
“Ini bukan persoalan pribadi, tetapi menyangkut keselamatan bangsa, karena itulah kita sampaikan fakta-fakta kenapa kita harus menyampaikan perubahan. Justru karena itu kita koreksi. Kita juga ingin kepemimpinan yang menjunjung tinggi etika,” ujarnya.
Baca Juga:Pascadebat Ketiga, Ganjar Menolak Tantangan Prabowo di Luar Debat Capres : Kalau memang Tidak Siap, Jangan BerdebatPascadebat Ketiga Prabowo Subianto Kecewa Narasi Paslon Lain Data Tidak Akurat, Masalah Pertahanan Adalah Sakral
Menurut Anies, di forum debat tadi, capres diuji untuk mengemukakan jawaban dalam waktu singkat, karena nanti di forum-forum internasional menjadi ujung tombak komunikasi Indonesia kepada dunia internasional.
“Bagaimana standar etika dan pertahanan, semakin kompleks organisasi, harus berdasar nilai. Siapa saja bisa bertanya, prinsip itu yang harus dipegang. Standar etikanya dimana, apakah kita merujuk pada prinsip Panglima Besar Jenderal Sudirman yang menjunjung tinggi nilai,” sambungnya. (*)