Moderator 2: “Silakan langsung ditanggapi, Pak Mahfud!”
Mahfud MD: “Ya, memang begitu, ‘kan, dari program yang kami lakukan? Kita akan melakukan redistribusi tanah. Dulu, dalam 5 tahun terakhir ini, bahkan ada, ‘kan, pembagian tanah untuk rakyat agar merata? Lalu, ada sejuta sertifikat. Setahu saya sejuta sertifikat itu memang sudah dibagi, tetapi itu untuk mereka yang memang sudah menempati tanah itu. Menempati itu, lalu diberi sertifikat. Lahan yang lain, itu belum dibagi terhadap orang yang belum punya. Nah, itulah yang akan kita kerjakan besok dalam rangka redistribusi tanah itu. Itu betul. Pak Muhaimin betul 100 persen. Bahwa masalahnya political will. Di antara political will, yang paling penting itu adalah penegakan hukum. Political will untuk menegakkan hukum. Itu adalah kuncinya. Aturannya semua sudah ada. Tapi kemudian bocor di mana-mana. Tidak jalan di mana-mana. Banyak tanah orang tidak pernah dijual, tiba-tiba dirampas orang lain, dan dia tidak berdaya. Nah, itulah masalahnya, Cak Imin.”
Moderator 1: “Kita lanjutkan. Sekarang adalah waktu untuk Cawapres Nomor Urut 2 bertanya kepada Cawapres Nomor Urut 1. Bapak Gibran Rakabuming Raka, Anda dipersilakan untuk bertanya kepada Bapak Muhaimin Iskandar. Waktu bertanya 1 menit, saya persilakan!”
Gibran: “Baik, terima kasih karena Gus Muhaimin ini adalah ketua umum dari partai PKB, saya yakin sekaligus Gus Muhaimin paham sekali untuk masalah ini. Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE. Terima kasih. SGIE.”
Baca Juga:Transkrip Hasil Debat Cawapres 2024, Dari Kata ‘Slepet’ hingga Istilah Hilirisasi DigitalCaleg Gemar Pasang Baliho Miskin Gagasan, Kemana Milenial?
Moderator 1: “Cukup, bapak Gibran? Cukup. Baik, silakan Bapak Muhaimin untuk menjawab. Waktu Anda 2 menit, silakan!”
Muhaimin: “Terus terang, SGIE saya enggak paham. SGIE itu apa?”
Moderator 2: “Ada lagi pertanyaan? Atau, ini waktu Anda untuk memberikan jawaban, waktunya 2 menit. Kalau Anda menggunakan untuk bertanya, waktu akan habis. Tidak apa-apa?”
Muhaimin: “Tidak apa-apa, karena saya tidak pernah mendengar istilah SGIE.”
Moderator 2: “Oke, disetop. Kita alihkan ke Pak Gibran. Waktu Anda 1 menit.”
Gibran: “Baik, Gus. Kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah. Otomatis, kita harus ngerti juga masalah SGIE. SGIE itu adalah State of Global Islamic Economy. Misalnya, sekarang yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal kita, skin care halal kita, fashion kita. Nah, itu yang saya maksud, Gus. Dan, ya, mohon maaf kalau pertanyaannya agak sulit, ya, Gus! Terima kasih.”