Dilansir dari laman Aljazeera dengan artikel berjudul Turkey offers $700,000 bounty for Mohammed Dahlan , Ankara memasukkan warga Palestina ke dalam daftar orang yang paling dicari, dan menuduh mantan pejabat Fatah yang diasingkan terlibat dalam upaya kudeta tahun 2016.
Turki mengaku memiliki bukti rekening bank dan email yang terhubung dengan jaringan yang terorbit dengan Mohammed Yusuf Dahlan. Turki menuduh Dahlan menjadi tentara bayaran untuk Uni Emirat Arab dan terlibat dalam upaya kudeta 2016 terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Turki telah menawarkan empat juta lira ($700.000) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Mohammed Yusuf Dahlan, mantan pejabat di partai Fatah Palestina yang tinggal di pengasingan di Uni Emirat Arab (UEA). Ankara menuduh pria itu sebagai tentara bayaran UEA dan terlibat dalam upaya kudeta tahun 2016 terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Baca Juga:Prabowo Subianto: Tanpa Kekuatan Militer akan Dilindas Seperti GazaAnies Baswedan Kritik Prabowo Subianto: Anggaran Rp700 Triliun, Kementerian Pertahanan Lemah Bidang Siber
Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan kepada surat kabar Hurriyet bahwa Dahlan dimasukkan ke dalam “daftar teroris paling dicari”, yang menghubungkannya dengan apa yang Ankara sebut sebagai Gulenist Terror Group (FETO) dan pengusaha Turki yang berbasis di AS, Fethullah Gulen.
Media Turki sering menuduh Dahlan terlibat dalam upaya kudeta, dan berperan dalam pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi, Istanbul.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menuduh UEA menyembunyikan “seorang teroris”: “[Dahlan] melarikan diri kepada Anda karena dia adalah agen Israel”.(*)