Saipul juga mengakui melakukan perlawanan terhadap petugas karena merasa sedang dibegal. “Tidak benar (diseret), saya memang sempat membela diri. Takutnya bukan polisi, itulah yang saya khawatirkan,” katanya.
Dia baru merasa aman ketika sampai di Polsek Tambora. “Namun, begitu sampai di sini, melihat tulisan Polsek Tambora, saya baru merasa tenang,” imbuhnya.
“Alhamdulillah, ini baru polisi. Saya tadi berpikir mau dibawa ke mana, sudah berpikir ‘wah saya mau dibunuh’ karena petugas tidak menggunakan seragam, malah pakai baju preman. Itu yang membuat saya sedikit curiga,” papar Saipul.
Baca Juga:Truk Boks Bermuatan 400.000 Surat Suara Masuk Jurang di Tanjakan Kalimalang SemarangPertemuan 4 Mata, Jokowi-Prabowo Kini Airlangga Hartarto, Bahas Apa?
Pedangdut Saipul Jamil meminta maaf atas reaksinya ketika ditangkap oleh polisi berbaju preman di jalur Transjakarta di kawasan Jelambar, Jakarta Barat (Jakbar) pada Jumat (5/1).
“Saya mohon maaf banget sama polisi atas kejadian ini. Awalnya saya pikir mau dibegal, makanya saya teriak ‘tolong saya dibegal, ini Saipul Jamil’,” ungkap Saipul Jamil di Polsek Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (6/1/2024).
Diakui Saipul, reaksi yang ditunjukkannya saat penangkapan tersebut sangat spontan karena khawatir melihat maraknya aksi kriminalitas yang terjadi di Indonesia. Karenanya, dia sempat mengamuk dan berteriak minta tolong.
“Saya awalnya sempat curiga dan mengira orang-orang yang menghentikan mobil saya itu punya niat jahat. Jadi saya otomatis refleks sih sebenarnya. Walaupun memang yang memberhentikan saya itu sudah menjelaskan bahwa mereka polisi, tetapi saya tidak begitu saja percaya. Jadi saya takut, cari perlindungan mau ke kantor polisi. Jadi saya mohon maaf banget kepada tim dari Polsek Tambora karena sudah berpikir negatif,” pungkas Saipul Jamil. (*)