Operasi Necropol Turki: 15 Orang Agen Israel Ditahan, Begini Cara Mossad Rekrut Warga Sipil

Operasi Necropol Turki: 15 Orang Agen Israel Ditahan, Begini Cara Mossad Rekrut Warga Sipil
Orang-orang yang terlibat kegiatan mata-mata untuk intelijen Israel, Mossad, ditangkap di Turki pada Selasa (2/1/2024). Sekitar 15 dari 34 di antaranya dijatuhi hukuman penjara oleh Pengadilan Istanbul pada Jumat (5/1). (Foto: X)
0 Komentar

Turki pernah meluncurkan operasi “Pemberontakan” untuk menangkap 29 orang pada tahun 2021, operasi “New Blaze” untuk menangkap 68 orang pada tahun 2022, operasi “Nikbet” untuk menangkap 17 orang pada tahun 2023, hingga operasi “Kota Mati”, yang menargetkan 46 orang pada Selasa (2/1).

Pada Mei 2023 lalu, Badan Intelijen Turki mengumumkan penangkapan sel mata-mata Mossad di Istanbul, setelah menangkap sebagian besar dari 15 anggotanya, yang menargetkan warga Iran.

Surat kabar Turki Hurriyet melaporkan cara yang digunakan Mossad untuk merekrut “agen” di Turki, yang sebagian besar adalah warga sipil.

Baca Juga:30 Rumah Dihantam Angin Puting Beliung di Kabupaten CirebonPenangkapan Dilakukan dengan Menggedor-gedor Kaca Mobil, Saipul Jamil Merasa Khawatir Dibegal, Berikut Penuturannya

“Mossad menggunakan warga negara dan orang asing di Turki atas dasar taktis, yaitu elemen yang bekerja dalam jangka waktu singkat.”

“Mossad juga menyediakan elemen untuk digunakan dalam tindakan terhadap warga Palestina dan keluarganya di Turki,” lapor Turki Hurriyet, Jumat (5/1).

“Mossad memasang iklan atau tautan pekerjaan tanpa memberikan rincian di situs media sosial atau grup obrolan, sehingga memungkinkan orang yang tepat untuk menghubungi mereka,” lanjutnya.

Surat kabar tersebut mengatakan tujuan dari setiap agen berbeda, di antaranya menargetkan warga asing dari Iran, Palestina, serta negara-negara lain yang bermasalah dengan Israel.

Agen sipil Mossad tersebut juga menargetkan penyelidik swasta dan personel taktis serta menargetkan 58 orang asing dan 39 warga negara Turki, dengan total 97 orang, menurut informasi yang terungkap pada tahun 2022.

Turki menjadi salah satu negara yang menerima orang-orang dari Iran dan Palestina, bahkan Turki menerima anggota Hamas, yang merupakan musuh Israel, yang berkunjung ke negaranya di masa lalu.

Selain itu, Turki telah memperjelas posisinya untuk membela Palestina, menyusul serangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat sejak Operasi Badai Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023. (*)

 

0 Komentar