PENGADILAN Turki memutuskan menahan 15 orang dan mendeportasi 8 orang lainnya karena menjadi agen dinas intelijen Mossad Israel dengan target warga Palestina yang tinggal di Turki, menurut lembaga penyiaran pemerintah TRT Haber, Jumat, 5 Januari 2024.
Sebelumnya, pihak berwenang Turki di awal pekan menahan 34 orang setelah memperingatkan Israel akan “konsekuensi serius” jika mereka mencoba memburu anggota Hamas yang tinggal di luar wilayah Palestina, termasuk di Turki.
Berbeda dari mayoritas sekutunya di Barat dan beberapa negara Arab, Turki tidak mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris.
Baca Juga:30 Rumah Dihantam Angin Puting Beliung di Kabupaten CirebonPenangkapan Dilakukan dengan Menggedor-gedor Kaca Mobil, Saipul Jamil Merasa Khawatir Dibegal, Berikut Penuturannya
Penangkapan 34 orang tersebut menyusul penyelidikan yang dilakukan oleh Biro Investigasi Terorisme dan Kejahatan Terorganisir di kantor kejaksaan Istanbul, dengan fokus pada spionase internasional. Para tersangka diduga terlibat dalam pengintaian, pengawasan, penyerangan, dan penculikan atas nama Mossad.
Para tersangka berhasil ditangkap setelah penyelidik melakukan penggerebekan serentak di 57 alamat di delapan provinsi Turki, menurut kantor berita Turki Anadolu Agency.
Dengan 15 orang ditangkap secara resmi dan delapan lainnya dideportasi, nasib 11 orang lainnya yang juga ditahan pada awal pekan belum diketahui. TRT Haber tidak memberikan rincian tentang putusan pengadilan terhadap 11 orang tersebut.
Turki telah mengkritik keras Israel karena membombardir Gaza dalam perangnya dengan Hamas, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah saling melontarkan kata-kata pedas secara terbuka pada pekan lalu.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Intelijen bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri Turki melakukan operasi Necropol (Kota Orang Mati) untuk menangkap orang-orang yang bekerja untuk Mossad di delapan negara bagian pada Selasa (2/1).
Wilayah operasi itu mencakup 57 alamat di 15 distrik di negara bagian Istanbul, Ankara, Kocaeli, Hatay, Mersin, Izmir, Van, dan Diyarbakir.
Dari investigasi para pelaku yang dilakukan oleh Divisi Anti-Terorisme di Istanbul dan intelijen Turki, diperoleh informasi bahwa Mossad berniat melakukan aktivitas seperti pengawasan, pelacakan, penyerangan, dan penculikan terhadap warga negara asing yang berada di Turki.
Baca Juga:Truk Boks Bermuatan 400.000 Surat Suara Masuk Jurang di Tanjakan Kalimalang SemarangPertemuan 4 Mata, Jokowi-Prabowo Kini Airlangga Hartarto, Bahas Apa?
Diketahui, agen Mossad berkomunikasi dengan para tersangka melalui akun media sosial.
Dalam operasi tersebut, otoritas Turki menyita 134.830 euro, 23.680 dolar, dan jumlah lainnya dalam berbagai mata uang, serta pistol, amunisi, dan peralatan digital tanpa izin.