BUKU cerita dan buku bergambar cerita rakyat akan diperkenalkan secara luas melalui platform digital. Pentingnya mengenalkan cerita rakyat tidak hanya mendukung literasi, namun juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan karakter dalam membangun generasi literasi.
Berdasar Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan No 5 Tahun 2017, tindakan yang dilakukan terhadap objek pemajuan kebudayaan yakni inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, dan penyelamatan.
Salah satu objek pemajuan kebudayaan di antaranya yakni tradisi lisan yang dituturkan turun temurun oleh masyarakat lokal. Melalui sejarah lisan, dongeng, rapalan, pantun, atau cerita rakyat.
Baca Juga:Bukan Target Operasi, Begini Alasan Saipul Jamil Ditangkap Polisi, Kenapa Mantan Suami Dewi Perssik Dibawa Keluar dari Polsek Tambora?Insiden KA Turangga vs Commuter Line Bandung Raya, Wapres: Betul-betul Fatal, Ini Nyawa Manusia, Menhub: Pelajaran Mahal
Publishing and Education Director GoRP Kompas Gramedia, Adi Ekatama mengungkapkan objek lain yakni, manuskrip ini tentu memiliki nilai budaya dan sejarah, seperti serat, babad, kitab, dan catatan lokal lain. Dari cerita rakyat tersebut kini telah dimanuskrip dan dilestarikan melalui buku bacaan.
Menurutnya, buku cerita rakyat itu tidak hanya bisa dibaca secara fisik, namun juga dalam bentuk digital books. Sehingga tidak hanya Indonesia yang dapat menikmati cerita rakyat di negara sendiri.
”Ini membuka kesempatan dunia luas untuk mengenal lebih jauh tentang cerita rakyat Indonesia melalui buku digital,” tutur Adi Ekatama.
Tak hanya cerita saja, lanjut dia, penulis dan pembuat animasinya pun akan turut menjadi sorotan positif skala global.
”Agar kreator dari Indonesia juga bisa dibaca karyanya oleh orang-orang di luar negeri. Melalui platform digital baru hasil kerja sama penerbit lokal dan Kadokawa,” ungkap Adi Ekatama dalam peresmian Joint Venture Gramedia dan Kadokawa, di Jakarta, Jumat (5/1).
Eka mengatakan, potensi dari cerita rakyat itu bisa dikembangkan menjadi film, animasi, atau games edukasi. ”Cerita rakyat menjadi salah satu fokus utama kami nanti. Agar buku cerita rakyat Indonesia ini bisa juga diakses dengan mudah,” tambah dia.
Selain mengenalkan cerita rakyat secara global, menurut dia, karya-karya anime juga akan lebih mudah didapatkan di platform digital. Mulai genre romantic, action Sci-fi, dan fantasy.
Baca Juga:Kupas Patahan Sumber Gempa Sumedang, Badan Geologi Laksanakan Geoseminar Edisi KhususTerungkap Penyebab Gempa Sumedang 31 Desember Lalu Akibat Sesar Aktif Patahan Cipeles, Cek Lokasinya
Kadokawa adalah salah satu perusahaan penerbitan terbesar asal Jepang. Meski akan ada konten novel-novel Jepang di genre romantis, pihak penerbit lokal memastikan akan menyeleksi secara ketat buku dan jenis bacaan lain yang tidak sesuai aturan norma di Tanah Air.