MENTERI Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi pada Jumat 5 Januari 2024 mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa sejumlah tersangka serangan bom mematikan saat peringatan kematian Jenderal Qassem Soleiman telah ditangkap.
“Badan intelijen negara kami yang mumpuni telah menemukan petunjuk yang sangat bagus mengenai unsur-unsur yang terlibat dalam ledakan teroris di Kerman dan sebagian dari mereka yang berperan dalam insiden ini telah ditangkap,” katanya.
Vahidi tak menyebutkan identitas maupun kelompoknya. Pengumuman itu terjadi saat keluarga mulai memakamkan korban serangan paling berdarah di Iran sejak Revolusi Islam pada 1979. Hampir 100 orang tewas dalam serangan pada Rabu di peringatan komandan tertinggi Qassem Soleimani, yang dibunuh di Irak pada 2020 oleh pesawat tak berawak AS.
Baca Juga:Oknum TNI Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, KSAD: Tidak Ada Kaitan dengan Netralitas TNISamsung Gelar Galaxy Unpacked 2024, Ada Fitur Kecerdasan Buatan di Galaxy S24 series
Iran merevisi jumlah korban tewas akibat ledakan menjadi 84 orang dan 284 orang terluka akibat serangan bom yang diledakkan ketika ribuan orang sedang berziarah untuk memperingati empat tahun wafatnya mantan panglima Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Jenderal Qassem Soleimani.
Para pelayat menangisi peti mati korban dua ledakan mematikan di Iran dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh ISIS. Massa meneriakkan “balas dendam, balas dendam” dalam tayangan televisi pemerintah saat pemakaman di kota Kerman, tempat terjadinya ledakan.
“Kami akan menemukan Anda di mana pun Anda berada,” kata komandan Garda Revolusi Mayor Jenderal Hossein Salami dalam pemakaman di pusat keagamaan Imam Ali di Kerman.
Ledakan itu terjadi ketika ketegangan regional meningkat dan perang Israel melawan Hamas di Gaza mendekati tiga bulan.
ISIS mengatakan pada Kamis bahwa dua anggotanya telah meledakkan sabuk peledak di tengah kerumunan yang berkumpul untuk peringatan Soleimani.
Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang bergabung dengan para peziarah di Kerman, bersumpah akan melakukan pembalasan.
“Musuh-musuh kita dapat melihat kekuatan Iran dan seluruh dunia mengetahui kekuatan dan kemampuannya,” kata Presiden Ebrahim Raisi dalam pidato yang disiarkan televisi. “Pasukan kami akan memutuskan tempat dan waktu untuk mengambil tindakan”.
Baca Juga:Bersama Perempuan Artis Lawas Era 1990 Inisial NN, Ibra Azhari Tidak Kapok Pakai Narkoba Masih Tanda TanyaNegatif Konsumsi Narkoba, Saipul Jamil Diperiksa di Laboratoriun Polda Metro Jaya
Uni Eropa dan beberapa negara, termasuk Cina, Arab Saudi, Yordania, Jerman dan Irak, mengecam pemboman tersebut. Dewan Keamanan PBB pada Kamis juga mengutuk keras pemboman yang mereka sebut tindakan terorisme tercela itu.