MENTERI Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi telah mengungkapkan pada hari Jumat 5 Januari 2024 bahwa beberapa orang yang dicurigai berperan dalam serangan itu telah ditahan. Dilansir dari Tehran Times, kementerian intelijen Iran mengkonfirmasi penangkapan tersebut, 9 orang telah ditangkap di 6 provinsi berbeda. Mereka mengaitkan ledakan tersebut dengan kelompok Daesh.
Dua ledakan terjadi di kawasan padat penduduk dekat makam mendiang mantan panglima Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Jenderal Qassem Soleimani pada Rabu 3 Januari 2024. Kedua ledakan tersebut disebabkan oleh pelaku bom bunuh diri.
Lokasi ledakan sekitar 1,5 km dan 2,7 km dari lokasi pemakaman Jenderal Qassem Soleimani, teroris tidak dapat memasuki kawasan makam itu karena adanya gerbang inspeksi.
Baca Juga:Iran Klaim Tangkap Sejumlah Tersangka Diduga Terlibat Serangan Bom di KermanOknum TNI Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, KSAD: Tidak Ada Kaitan dengan Netralitas TNI
Kementerian Intelijen Iran mengatakan agen-agennya menyita alat peledak dan bahan mentah, rompi peledak, alat kendali jarak jauh, dan detonator saat menggerebek tempat tinggal kedua teroris tersebut. Salah satu pelaku bom bunuh diri diidentifikasi sebagai warga negara Tajikistan.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di saluran afiliasinya Telegram pada hari Kamis 4 Januari 2024, kelompok Daesh mengaku bertanggung jawab atas serangan paling mematikan di Iran dalam 40 tahun terakhir.
Inkonsistensi pernyataan Daesh menunjukkan keterlibatan langsung Mossad
Meskipun beberapa pejabat Iran telah mengisyaratkan keterlibatan Israel dalam serangan teror di Kerman, jurnalis dan anggota media yang aktif telah menyoroti perbedaan antara keduanya. Pernyataan terbaru Daesh dan sebelumnya membuktikan keterlibatan pihak kedua.
Kelompok tersebut mengakui bertanggung jawab atas serangan tersebut lebih dari 30 jam setelah ledakan. Penyimpangan dari pola biasanya ini merupakan hal yang tidak lazim, karena kelompok ini biasanya menegaskan perannya dalam aksi teror segera setelah kejadian tersebut.
Selain itu, Daesh umumnya mengawali serangan dengan unggahan ujaran yang tidak menyenangkan di platformnya sesaat sebelum serangan tersebut terjadi. Anehnya, tidak ada peringatan dini sebelum ledakan di Kerman, berbeda dengan modus operandi kelompok tersebut.
Daesh menegaskan bahwa dua anggotanya melakukan serangan bunuh diri dan kemudian membagikan gambar penyerangnya. Namun, dalam gambar yang disebarkan oleh Daesh, kedua individu tersebut dikaburkan sepenuhnya, dengan wajah tertutup seluruhnya dan mata sengaja diburamkan. Sementara serangan sebelumnya yang dilakukan oleh anggota Daesh menampilkan gambar pelakunya dengan sangat jelas.