GEMPA mengguncang wilayah Sumedang kota hingga tiga kali. Gempa pertama terasa di Kabupaten Sumedang pukul 14.35 WIB dengan kekuatan gempa mencapai M 4.1. Kemudian, gempa susulan 3.4 magnitudo terjadi pukul 15.38 WIB. Gempa M 4.8, paling terasa dahsyat dan berlangsung cukup lama terjadi Minggu malam, pukul 20.34 WIB.
Kemudian, Selasa 2 Januari 2024, sebuah gempa susulan kembali terjadi di wilayah ini. Hanya ada satu wilayah yakni Sumedang saja yang merasakan gempa susulan ini.
Berdasarkan keterangan resminya, Jumat (5/1). Perkiraan sebelumnya yang menyatakan bahwa penyebab terjadinya gempa di Sumedang akibat sesar aktif cilenyu – Tanjungsari terpatahkan oleh temuan terbaru dari Tim Tanggap Darurat Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Baca Juga:Kasus Kematian 3 Anggota Band di Surabaya, Keracunan Zat Metanol Saat Tenggak 9 Teko Kecil Miras, Bartender Jadi TersangkaSpeedboat Bawa Rombongan Wakil Bupati Kutai Barat Ludes Terbakar
Tim Tanggap Darurat Badan Geologi menemukan segmen patahan/sesar baru yaitu Patahan Cipeles dengan lokasi tipe di Sungai Cipeles, arah segmen patahan ini Barat Daya – Timur Laut relatif ke arah Utara (NNE – SSW) diduga menjadi penyebab gempa bumi yang berpusat di daerah Babakanhurip, Sumedang Utara.
Penyelidik Bumi Ahli Muda Pusat Survei Geologi (PSG) Badan Geologi Kementerian Energi ran Sumber Daya Mineral (ESDM) Sukahar Eka Adi Saputra di acara Geoseminar Mengupas Gempa Sumedang di Bandung, Jumat (5/1) menjelaskan bahwa beberapa jam setelah kejadian gempa di Sumedang, Tim Tanggap Darurat Badan Geologi langsung menuju ke lokasi bencana untuk mengambil data kerusakan dan fenomena geologi.
“Kami melakukan peninjauan dampak kerusakan kemudian mencari bukti-bukti kerusakan seperti retakan-retakan tanah. Kemudian yang esensial bagaimana gempa itu terjadi dan apa penyebabnya,” jelasnya.
Berdasarkan temuan yang yang didapat, lanjut Eka, rentetan gempa berlangsung selama tiga kali, yaitu pertama sekitar jam 14:00 WIB, kedua pada pukul 16:00 WIB dan yang paling besar itu pukul 20:00 WIB.
“Berdasarkan analisa kami, patahan Cipeles-patahan yang lokasinya di sungai Cipeles-kami duga sebagai penyebab gempa bumi di Sumedang yang episenternya di Kampung Babakan Hurip,” terang Eka.
Kendati begitu, temuan Tim Badan Geologi tersebut masih terus diperbaharui karena Tim masih berada di lapangan untuk melakukan penelitian lebih lanjut keberadaan lurusan dari patahan Cipeles itu.