Hasil penelitian Global Research bahwa ISIL adalah kelompok ekstremis takfiri yang awalnya adalah para pemberontak yang berjuang melawan invasi pimpinan AS ke Irak pada tahun 2006. Kemudian ISIL sejak Tahun 2012 berkembang menjadi lebih besar di Suriah. Kelompok ini dikenal bertanggung jawab atas pembunuhan massal dan tindakan ekstremis kekerasan di seluruh Suriah dan Irak.
Dalam catatan Global Reserarch, pemimpin ISIL adalah Abu Bakr Al-Baghdadi, yang pernah menjadi seorang tahanan di penjara milik AS Bucca pada tahun 2004, kemudian dilepaskan pada tahun 2009 dan mengumumkan dirinya sebagai khalifah dari negara Islam. Beberapa informasi menyebutkan bahwa pejuang suku Kurdi mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan bahan makanan kemasan buatan Israel di tempat persembunyian ISIL di Mosul dan kota Kirkuk.
Beberapa laporan pengamat militer juga menyebutkan bahwa rumah sakit milik Israel telah merawat militan ISIL yang terluka dalam pertempuran. Bahkan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu juga telah melakukan kunjungan ke rumah sakit lapangan yang didirikan oleh otoritas Israel di wilayah Suriah yang diduduki ISIL untuk mengobati pemberontak yang luka akibat bertempur dengan pasukan Suriah.
Baca Juga:Kemenag Gelar Devotion Experience Ajak Anak Muda Lebih Dekat dengan ReligiImbas Insiden KA Turangga vs Commuter Line Bandung Raya 8 Perjalanan KA Memutar di Wilayah Daop 3 Cirebon
Informasi lain yang memperkuat adanya kaitan antara kelompok ISIL (ISIS) dengan badan intelijen AS, disampaikan oleh pejabat Yordania, bahwa anggota ISI telah dilatih disebuah markas rahasia di Yordania oleh instruktur dari Amerika Serikat. Pada minggu pertama bulan Juni 2014 mingguan Jerman Der Spiegel menulis bahwa militer AS telah melatih pemberontak Suriah di Yordania.
Latihan di Yordania dilaporkan terutama pada penggunaan senjata anti-tank. Majalah Jerman itu melaporkan sebelumnya sekitar 200 orang pemberontak telah menerima pelatihan selama tiga bulan. Harian Inggris Guardian juga melaporkan bahwa AS pada bulan Maret membantu pelatihan militer kepada pemberontak Suriah di Yordania bersama dengan instruktur Inggris dan Perancis. Reuters melaporkan juru bicara Departemen Pertahanan AS menolak berkomentar langsung pada laporan majalah Jerman itu. Kementerian luar negeri Prancis dan kementerian luar negeri dan pertahanan Inggris juga tidak mau berkomentar kepada Reuters.
Pada 27 Oktober 2019, Abu Bakr al-Baghdadi meledakkan rompi bunuh diri setelah melarikan diri ke dalam terowongan, dikejar oleh anjing militer AS. Kematian Baghdadi adalah kemenangan besar bagi Donald Trump saat ia menghadapi kritik keras atas keputusannya untuk menarik pasukan AS keluar dari Suriah utara dan melawan penyelidikan pemakzulan yang diluncurkan oleh Demokrat.