KECELAKAAN antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan Commuterline Bandung Raya di Km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka pada Jumat pukul 06.03 WIB tersebut.
Detik-detik kecelakaan dimulai saat KA Turangga bergerak dari arah Surabaya Gubeng menuju Bandung, sedangkan dari arah berlawanan, Commuterline Bandung Raya bergerak dari Padalarang menuju Cicalengka.
Tabrakan yang keras menyebabkan tiga gerbong Commuterline Bandung Raya dan delapan gerbong KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung anjlok. Sejumlah gerbong bahkan sampai keluar dari jalur rel, menciptakan pemandangan yang dramatis di lokasi kejadian.
Baca Juga:Pembangunan Double Track Dana Investasi Rp2,1 Triliun, Insiden KA Turangga vs Commuter Line Bandung Raya Diduga Adanya Kesalahan KomunikasiBantu Pengobatan Penyakit Genetik, 1.100 Jenis Terapi Berbasis ‘Gene Editing’ dapat Dilakukan
Berdasarkan keterangan saksi mata penumpang KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung Heri Aliyudin kepada awak media mengungkapkan kecelakaan tersebut terjadi di jalur rel tunggal di Kilometer 180 antara Stasiun Haurpugur dan Cicalengka.
Ia membenarkan adanya gerbong kereta yang terangkat dan terlempar dari rel. “Paling parah gerbong satu, dua, sampai gerbong lima ada yang keluar rel, kaya adu banteng begitu,” kata dia.
Benturan antara dua kecelakaan tersebut mengakibatkan gerbong kereta terangkat sampai terlempar ke sawah. Heri mengungkapkan, saat itu dia sedang dalam perjalanan dari Surabaya menuju ke Bandung, Jawa Barat.
“Saya setelah jam 5 itu saya shalat, kemudian dua jam lagi nyampai saya tidak tidur dalam posisi siap, saya sudah turunin barang bawaan saya,” katanya.
Tiba-tiba dia merasakan benturan yang sangat keras. Tabrakan itu diduga terjadi di single rail.
“Banyak yang masih tidur belum siap-siap, banyak yang terlempar. Kami panik, kami memberanikan diri lihat ke luar saya,” kata dia.
Heri Aliyudin juga menuturkan situasi di lokasi kejadian pascatabrakan kereta api tersebut. Ia mengalami luka ringan di kaki, namun ada penumpang lain yang mengalami cedera, terutama benturan di kepala.
Baca Juga:Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon Soroti Ambruknya Gapura 8,7 Meter di Taman Pataraksa SumberTabrakan dengan KA Turangga, Ini Riwayat Hidup Rute Commuter Line Bandung Raya
Saat ini, fokus utama tim penyelamat adalah pada evakuasi penumpang yang terjepit, dengan kondisi beberapa di antaranya belum diketahui.
“Ada yang cedera parah, kebanyakan luka benturan di kepala. Sekarang masih evakuasi yang terjepit, masih ada yang terjepit. Masih dievakuasi, enggak ada indikasi sadar,” katanya.
Heri Aliyudin juga mengungkapkan dugaan penyebab kecelakaan tersebut. Menurutnya, kereta commuter seharusnya berhenti terlebih dahulu. Namun bukannya berhenti, kereta itu tetap berjalan sampai akhirnya menabrak.