CALON presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri acara diskusi PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1). Dalam diskusi tersebut, saat ditanya soal peran perempuan dan kesetaraan gender, Prabowo menyatakan kesetaraan gender dapat diraih dengan kuncinya adalah pendidikan .
“Kuncinya adalah pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan sekarang yang jelas yang saya bina. Kita buka asal lolos ujian, asal memenuhi syarat akademis masuk dan sekarang banyak mahasiswi-mahasiswi bidang matematika, biologi, kimia, kedokteran, bidang teknik, teknik mesin, dan sebagainya, muncul di mana mana, dan saya percaya tidak lama lagi pemimpin perempuan akan lebih menonjol di bidang bisnis,” ujar Prabowo dalam acara diskusi yang digelar PWI di gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).
Lebih lanjut, ia juga menyebutkan prestasi perempuan di Indonesia cukup baik. Dia juga mencontohkan banyak pemimpin di Indonesia yang perempuan.
Baca Juga:11 Januari, Mahkamah Internasional PBB Gelar Sidang Perdana Kasus Genosida Israel di Gaza2 Bom Meledak di Dekat Makam Jenderal Iran, 103 Orang Tewas
“Baik, masalah kesetaraan gender ya, kalau saya lihat, bahwa Indonesia termasuk yang menurut saya (perempuan) lumayan prestasinya,” kata Prabowo.
“Yang jelas, kalau kita lihat, Ketua DPR kita perempuan, Menteri Keuangan kita perempuan, Menteri Luar Negeri kita perempuan, ya beberapa pimpinan partai politik perempuan,” tambahnya.
Prabowo menilai, di Indonesia, jika tidak dihalangi, perempuan bisa berkembang di bidang apa pun. Dia juga membandingkan dengan negara lain.
“Jadi di Indonesia tidak ada semacam halangan tertutup untuk perempuan meraih prestasi tertinggi. Jadi, kalau menurut saya, kalau dibandingkan dengan beberapa negara lain, kita termasuk yang lumayan walaupun tentunya kita tahu dan kita sadar perempuan mengalami handicap atau mengalami rintangan yang lebih daripada laki-laki karena mungkin tradisi adat,” ujar dia.
Prabowo mengatakan, meski ada tradisi yang kadang menghambat perempuan untuk berkembang, tetap tidak masalah perempuan menjadi pemimpin. Dia mengatakan perempuan memiliki banyak kekuatan di Indonesia.
“Sebagai contoh, kita pernah punya presiden wanita tidak ada masalah, panglima tertinggi. Kita pernah ada presiden wanita, sekarang saja Ketua DPR perempuan, Ketua Komisi I (DPR) pertahanan yang suka panggil-panggil saya (perempuan), ya kan? Jadi power itu, perempuan itu banyak power di Indonesia, ya kan,” tuturnya. (*)