Head of Corporate Communications & CSR WINGS Group Indonesia, Sheila Kansil menuturkan bahwa tidak tercantumnya nama Wings Group dalam daftar keanggotaan Konsorsium Nusantara lantaran pihaknya hanya berkomitmen untuk membangun kebun raya (botanical garden) yang sifatnya non-profit. Kendati demikian, Sheila memastikan pihaknya tetap merupakan bagian dari Konsorsium Nusantara.
“Kami sampaikan bahwa Wings Group tetap ikut serta di dalam Konsorsium Nusantara IKN yang bersifat Non-Komersial, salah satu contohnya adalah pembangunan Botanical Garden,” tuturnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/1).
Sementara itu, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, komposisi perusahaan dalam konsorsium adalah hal internal konsorsium.
Baca Juga:Perang Israel-Hamas Meluas, Kemenlu-KBRI di Beirut Siaga Evakuasi WNI di LebanonZulhas Evaluasi Harga Minyakita di Akhir Februari, Berpotensi Naik Jadi Rp15 Ribu?
“Keterlibatan dalam membangun di IKN bisa berubah-ubah sesuai kebutuhan apa yang dibangun. Pembagian peran seperti apa adalah kewenangan internal konsorsium. Project by project,” ucap Agung.
Sementara itu, Grup Djarum yang tidak tergabung dalam proyek Hotel Nusantara saat ini diketahui tengah menyiapkan proses groundbreaking melalui salah satu entitas usahanya PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) di IKN.
Berdasarkan laporan Otorita IKN, BBCA akan melaksanakan pembangunan proyek perkantoran/bank di IKN.
“Di tahun 2024 kita akan mengawali groundbreaking lagi. Antara bulan Januari hingga Februari dan sudah ada 15 investor yang sudah menyiapkan diri,” kata Agung dalam agenda media briefing, Jumat 29 Desember 2023.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah mengungkapkan detail daftar investor yang telah mengucurkan dana pembangunan IKN. Agung mengungkapkan, total investor pelopor yang masuk ke IKN sudah sebanyak 23 instansi, dengan nilai investasi sebesar Rp 41 triliun.
“Kita sebut mereka investor pelopor yang sudah ground breaking dengan total investasi non APBN Rp 41 triliun,” katanya dalam konferensi pers virtual, dikutip Kamis (4/1/2024).
Investor pelopor yang telah melaksanakan groundbreaking tahap pertama kata dia sebanyak empat investor. Pertama ialah konsorsium nusantara untuk beragam proyek yang berisi Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Pulauintan, Salim Group, Astra, Mulia Group, Barito Pacific, Kawan Lama, serta Alfa Group.
Baca Juga:Misteri Jangkar Raksasa di Vihara Dewi Welas Asih CirebonHujan Disertai Angin Kencang, Kanopi di Stasiun Tugu Yogya Roboh, 5 Mobil Rusak Ringan
Dari daftar terbaru, ada dua nama investor baru yakni Alfa Group dan Kawan Lama Group. Sebagai informasi Alfa Group merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi produk konsumen dengan mengoperasikan jaringan mini market, dengan nama Alfamart, Alfamidi, hingga Lawson.