PEMERINTAH serius melakukan percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan mengajak para pengusaha untuk berinvestasi di kawasan Kalimantan Timur tersebut. Tujuannya agar tercipta pemerataan ekonomi yang selama ini hanya tinggi di kota-kota besar saja.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo menyebut nilai investasi yang masuk ke ibu kota baru tersebut hingga Desember 2023 mencapai Rp45 triliun.
“Rp45 triliun, sampai Desember. Yang real ya,” kata Jokowi usai meninjau kegiatan di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Rabu 1 November 2023.
Baca Juga:Perang Israel-Hamas Meluas, Kemenlu-KBRI di Beirut Siaga Evakuasi WNI di LebanonZulhas Evaluasi Harga Minyakita di Akhir Februari, Berpotensi Naik Jadi Rp15 Ribu?
Sedangkan, Otorita IKN telah meraih total realisasi komitmen peminatan investasi mencapai Rp41,4 triliun selama tiga rangkaian peletakan batu pertama atau groundbreaking tahap I hingga tahap III pada 2023.
“Bukti kepercayaan investor terlihat dalam peningkatan yang signifikan realisasi investasi, ini mencerminkan optimisme pembangunan IKN berjalan sesuai rencana,” kata Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, Kamis 21 Desember 2023.
Namun, sempat terpetik kabar dua konglomerasi besar Indonesia hengkang dari Konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) yang akan membangun proyek mixed use atau kawasan terpadu, mencakup pusat perbelanjaan, hotel, hingga perkantoran di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Terungkap dalam media briefing Otorita IKN (OIKN) yang digelar dalam jaringan (daring) pada Jumat 29 Desember 2023, nama Wings dan Djarum Group tidak lagi tercantum dalam presentasi terkait daftar 10 perusahaan yang tergabung dalam Konsorsium ASG.
Kedua perusahaan raksasa tersebut digantikan oleh Kawan Lama dan Alfamart. Selain itu, terdapat perubahan nama konsorsium menjadi Konsorsium Nusantara, bukan lagi Konsorsium ASG.
Nama Djarum pada awalnya tercantum dalam materi 10 investor yang dipaparkan Otorita IKN (OIKN) dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Senin 18 September 2023.
Ke-10 investor tersebut mencakup ASG milik Aguan, Salim Group milik Anthony Salim, Sinarmas milik Franky Wijaya, Pulau intan milik Pui Sudarto, dan Djarum milik Budi Hartono. Kemudian Wings Group milik William Katuari, Adaro milik TP Rahmat/Boy Tohir, Barito Pacific milik Prajogo Pangestu, Mulia Group milik Eka Tjandranegara, dan Astra milik Jardine Cycle & Carriage Limited (50,11 persen) dan publik (49,89 persen).