“Poin pertama pihak dari PT Caesar bersedia membangun kembali bangunan gapura dari awal tanpa pembiayaan anggaran daerah,” katanya.
Kemudian pada poin selanjutnya, Iwan menjelaskan pihak konsultan pengawas proyek menyatakan bersedia untuk mengawasi kembali proses pembangunan gapura sejak awal.
“Jadi gapura itu bakalan dibangun lagi dari awal, konsultan pengawas juga bersedia mengawasi tanpa dibiayai oleh anggaran daerah,” paparnya.
Baca Juga:Keterlibatan Konglomerasi Besar Indonesia dalam Konsorsium Aguan di Ibu Kota NusantaraPerang Israel-Hamas Meluas, Kemenlu-KBRI di Beirut Siaga Evakuasi WNI di Lebanon
Dari hasil pertemuan itu pun didapati sebuah poin mengenai analisa penyebab ambruknya gapura. Iwan menjelaskan, secara konstruksi air hujan masuk ke dalam kolom atau sela-sela gapura. Sehingga menyebabkan dorongan dari batu kali yang dijadikan sebagai fondasi di dalam gapura.
“Karena air masuk ke dalam kolom gapura, terus mendorong batu kali yang jadi pondasi didalam gapura terdorong sampai ambruk,” ucapnya.
Sementara, salah satu perwakilan kontraktor, Deni Krisnara menjelaskan, dari hasil analisa sementara yang dilakukan oleh pihak kontraktor mengenai ambruknya gapura tersebut.
Kontraktor memprediksi ambruknya gapura itu karena dampak getaran gempa bumi yang terjadi di Sumedang. “Kami perkirakan ambruknya gapyra akibat adanya gempa Sumedang berpengaruh pada ambruknya Gapura,” ucapnya, Kamis (4/1).
Deni mengklaim galian basement bergerak dan berdampak pada postur bangunan gapura saat terjadinya gempa. Ia pun mengklaim bangunan gapura sudah sesuai spesifikasi.
“Kami bangun sudah sesuai spesifikasi, akan tetapi perlu pendalaman lebih lanjut mengenai penyebab pasti ambruknya gapura,” terangnya.
Selanjutnya, dia masih menunggu keputusan dari pihak konsultan dan dinas terkait mengenai perbaikan bangunan. “Kami selaku kontraktor akan bertanggungjawab penuh dan siap membangun kembali fasilitas (Taman Pataraksa) yang rusak,” jelasnya.
Baca Juga:Zulhas Evaluasi Harga Minyakita di Akhir Februari, Berpotensi Naik Jadi Rp15 Ribu?Misteri Jangkar Raksasa di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon
Berdasarkan fakta rilis BMKG, gempa bumi M 2,7 mengguncang Sumedang pada Selasa (2/1/2023) pagi. Hari yang sama saat gapura ambruk di malam harinya. Menurut BMKG, dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Sumedang dengan Skala Intensitas II MMI, atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Artinya, dampak gempa ini tak terasa hingga Cirebon.