“Memang dalam dua tahapan proses revitalisasi Taman Pataraksa dari bankeu (bantuan keuangan) pemprov Jabar. Jadi total anggaran yang dihabiskan untuk Taman Pataraksa totalnya Rp 14,6 miliar,” tegas Iwan.
Iwan menanggapi mengenai ambruknya salah satu gapura tradisional di Taman Pataraksa, bila sampai dengan saat ini proses pemeliharaan masih menjadi tanggung jawab kontraktor.
“Tanggung jawab pihak kontraktor masa pemeliharaan Taman Pataraksa ini sampai bulan April,” paparnya.
Baca Juga:Keterlibatan Konglomerasi Besar Indonesia dalam Konsorsium Aguan di Ibu Kota NusantaraPerang Israel-Hamas Meluas, Kemenlu-KBRI di Beirut Siaga Evakuasi WNI di Lebanon
Iwan meminta kepada pihak kontraktor agar segera menuntaskan perbaikan. Sebelum ambruknya salah satu gapura, Iwan mengaku, sudah mengirim surat kepada pihak kontraktor pada tanggal 2 Desember yang lalu untuk segera melakukan pada beberapa bagian yang sudah mengalami kerusakan.
“Kami selalu memperhatikan situasi di Taman Pataraksa, ketika kami melihat ada hal-hal yang dianggap kurang atau penurunan kualitas kami selalu mengingatkan kontraktor untuk segera memperbaiki,” ucapnya.
“Surat diluncurkan pada tanggal 2 Januari kemarin kepada kontraktor untuk segera memperbaiki kerusakan, tapi malam ini sudah ambruk terlebih dahulu,” ungkapnya.
Dalam surat yang di terbitkan oleh pihaknya yang disampaikan kepada kontraktor diantaranya kerusakan di bagian area tangga, batu sikat, area kolam dan area gapura. “Alhamdulillah dari kejadian ini tidak ada korban, Taman Pataraksa sementara waktu akan ditutup untuk umum,” ujarnya.
Dengan kejadian ini, maka pihaknya akan mengevaluasi secara total seluruh kondisi fisik Taman Pataraksa. “Dari saya pribadi, minta kedua Gapura dibangun sejak awal. Hari ini juga saya sudah panggil pihak konsultan pengawas dan kontraktor untuk mengetahui penyebab pasti ambruknya gapura,” jelasnya.
Tidak hanya gapura yang ambruk, dari hasil pantauan di lokasi ditemukan sejumlah bagian Taman Pataraksa pun mengalami kerusakan seperti terkelupasnya lantai di sejumlah titik kemudian amblasnya beberapapa bagian lantai terutama pada bagian tangga yang ada di taman tersebut.
Pada Kamis, (4/1), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama konsultan pengawas proyek dan pihak kontraktor menggelar pertemuan. Kedua pihak tersebut bertanggung jawab hingga 27 April 2024.
Baca Juga:Zulhas Evaluasi Harga Minyakita di Akhir Februari, Berpotensi Naik Jadi Rp15 Ribu?Misteri Jangkar Raksasa di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon
Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan menyampaikan, dari hasil pertemuan tersebut didapatkan tiga poin terkait insiden ambruknya gapura di Taman Pataraksa.