GAPURA bata merah setinggi 8,7 meter yang berada di taman Pataraksa Sumber Cirebon, tepat di depan Kantor Bupati Cirebon, Kelurahan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ambruk pada Selasa petang (2/1).
Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyoroti kontraktor yang membangun gapura itu. Dalam sidak yang dilakukannya, Imron meluapkan kekecewaan dengan cara menunjukan keburukan kualitas bangunan dihadapan kontraktor saat meninjau langsung kondisi salah satu gapura Taman Pataraksa yang ambruk.
Usai melakukan peninjauan lokasi kejadian, Imron menyebut kualitas bangunan itu tidak memenuhi kriteria. Ia minta agar kontraktor bangunan tersebut tak dipakai lagi jasanya.
Baca Juga:Keterlibatan Konglomerasi Besar Indonesia dalam Konsorsium Aguan di Ibu Kota NusantaraPerang Israel-Hamas Meluas, Kemenlu-KBRI di Beirut Siaga Evakuasi WNI di Lebanon
“Kondisi dan kualitas bangunan sangat buruk. Rekanan seperti ini nantinya tolong jangan dipakai lagi ya. Saya benar-benar kecewa dengan kondisi ini,” aku Imron.
Menurut Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, nilai proyek pembangunan gapura yang ambruk itu sebesar Rp 266 juta. Iwan juga mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab ambruknya gapura tersebut. “Kalau melihat dari spesifikasi anggaran revitalisasi Taman Pataraksa Rp 226 juta buat bangun gapura tradisional itu,” kata Iwan, Rabu (3/1).
Iwan menjelaskan revitalisasi Taman Pataraksa dimulai sejak 2021. Saat itu, pandemi COVID-19 melanda. Anggaran yang digelontorkan bersumber dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat era Gubernur Ridwan Kamil.
Tim delik.tv menelusuri data https://sirup.lkpp.go.id tercatat pada tahap awal revitalisasi di tahun 2021 pagu anggaran untuk merevitalisasi taman pataraksa sebesar Rp 13.910.000.000. “Memang pagunya sebesar itu, tapi setelah melalui proses lelang terbuka. Kami ambil harga terbaik yang disesuaikan dengan spesifikasi yakni di angka Rp 10,5 miliar,” kata Iwan.
Lebih lanjut, katanya, proses revitalisasi pada tahap awal sempat terhenti karena adanya refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19. “Tahun 2021 kan memang kena refokusing untuk COVID-19, jadi proses pembangunan sempat terhenti,” kata dia.
Kemudian proses pembangunan kembali berlanjut pada tahun 2023 sebagai tahapan kedua dari kisah panjangnya proses revitalisasi Taman Pataraksa. “Setelah tahap pertama selesai, kemudian proses revitalisasi dilanjutkan pada pertengahan tahun 2023 untuk tahapan finishing,” kata dia.
Secara rinci Iwan memaparkan, pada proses tahap kedua revitalisasi Taman Pataraksa. Pemkab Cirebon kembali menerima kucuran anggaran melalui bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 4,1 miliar.