GAPURA bata merah setinggi sekitar 8,7 meter yang berada di taman Pataraksa Sumber Cirebon, tepat di depan Kantor Bupati Cirebon, Kelurahan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ambruk pada Selasa petang (2/1).
Diduga ambruknya gapura mirip candi bentar yang baru diresmikan beberapa bulan lalu ini disebabkan hujan dengan intensitas tinggi.
Informasi tersebut juga ramai di salah satu group Facebook Komunitas Orang Cirebon (Koci) yang dibagikan oleh akun @Zvlvikar, yang menyebut “Dau kena udan wis rubuh. Mbuh ana korban bli ning sore (Baru kena hujan udah roboh, enggak tau ada korban tidak dibawanya) ” sebutnya, pada status yang dibagikan pada pukul 20.45 WIB lalu.
Baca Juga:Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG: Sekitar pukul 21.01 WIB Apakah di Cirebon Rasakan Gempa?Bedah Steril Kucing, Beserta Pengertian, Manfaat dan Syaratnya yang Penting Diketahui
Saat kejadian Gapura Taman Pataraksa ambruk di Kabupaten Cirebon, selain sedang dilanda hujan terus-menerus pada Selasa malam (2/1).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui akun Twitternya, Selasa (2/1). Ia malam itu mengunggah video warga tentang kondisi ambruknya Gerbang Taman Pataraksa yang sebelumnya ramai beredar di sejumlah media sosial.
Dalam unggahannya Daryono memberi keterangan yang mempertanyakan apakah warga Cirebon merasakan adanya gempa bumi.
“Sekitar pukul 21.01 WIB apakah di Cirebon rasakan gempa?” tulis Daryono melalui akun Twitter @DaryonoBMKG, Selasa (2/1).
Sontak sejumlah warganet langsung memberikan komentar. Mulai dari yang bertanya soal apakah gempa tersebut menjadi penyebab robohnya Gapura Taman Pataraksa hingga soal BMKG tidak memberikan informasi adanya gempa melalui akun-akun di media sosialnya termasuk di laman resminya.
“Kok ga ada notif dari @infoBMKG, kalo ada gempa di Cirebon pak?” tanya akun @LuckyAlvonsa.
Melihat respon warganet, Daryono tidak memberikan jawaban terkait penyebab ambruknya Gerbang Taman Pataraksa.
Baca Juga:Gypsy Rose Blanchard Dibebaskan dari Penjara, Pembunuh Menginspirasi Lifetime Garap Serial Dokumenter Tayang 5 JanuariSejak November 2023, Rizal Ramli Berjuang Melawan Kanker Pankreas Stadium 4
Daryono hanya menjelaskan terkait adanya gempa bumi yang terjadi di Cirebon.
Menurutnya dugaan terjadinya gempa bumi di Cirebon itu diperkirakan sebagai gempa lokal dan hanya satu sensor yang mencatat getaran gempanya, sehingga belum bisa dijadikan sebagai parameter.
“Yang benar-benar jelas di sensor Seismograf ACJM pak (Astanajapura Cirebon),” tulis Daryono melalui akun Twitter @DaryonoBMKG, Selasa (2/1).
“sangat lokal hnya 1 sensor mencatat , pdhl utk bisa tau parameter butuh min 3 sensor catat,” tulisnya lagi. (*)