Apakah runtuhnya Gapura Pataraksa karena diterpa hujan ?
Jika melihat kejadian runtuhnya Gapura Pataraksa pada saat terjadinya hujan di Cirebon, jika kontruksi bangunan yang tingginya berkisar 4 meter dengan penggunaan anggaran yang cukup besar , boleh dikatakan suatu hal yang mustahil, hanya diterpa beberapa jam Gapura Pataraksa runtuh.
Diduga kemungkinan besar terdapat kesalahan kontsruksi ditahap pembangunannya. Melihat penyelesaian pembangunan Gapura Pataraksa yang penyelesaiannya memakan waktu yang cukup lama harusnya perencanaan sudah dilakukan secara matang dan komprehensif.
Jika runtuhnya Gapura Pataraksa disebabkan hujan yang mengguyur di kota Sumber adalah suatu hal yang tidak mungkin, kemungkinan terdapat kesalahan kontsruksi di dalam pembangunannya dengan melihat besarnya anggaran yang terserap.
Baca Juga:BMKG Sebut Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,9 di Selatan Jawa Barat Dipicu Deformasi Batuan Lempeng Indo-AustraliaSoekarno dan Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangka Raya
Untuk itu kompleks alun-alun Pataraksa harus ditutup untuk kegiatan masyarakat karena akan membahayakan keselamatan pengunjung dan dilakukan  audit secara menyeluruh dari proses perencanaan pembangunan hingga proses pemeliharaan.
Dengan fakta nilai anggaran lebih dari Rp15 milyar seharusnya menghasilkan bangunan yang baik, bagus dan kuat. Dan kita bisa bandingkan dengan Gapura Wringin Lawang di Trowulan, Mojokerto yang sudah berumur ratusan tahun diterpa hujan, angin dan panas masih kokoh berdiri sampai saat ini meski hanya menggunakan pemahaman konstruksi bangunan kuno. (*)
Penulis: Pemimpin Redaksi deliknews, Aris Armunanto, SE. Ak., MMÂ