“sangat lokal hnya 1 sensor mencatat , pdhl utk bisa tau parameter butuh min 3 sensor catat,” tulisnya lagi.
Dalam postingannya, Daryono menuliskan keterangan yang sama dengan unggahan sebelumnya tentang video ambruknya Gapura Taman Pataraksa.
“Sekitar pukul 21.01 WIB apakah di Cirebon rasakan gempa?” tulis Daryono melalui akun Twitter @DaryonoBMKG, Selasa (2/1).
Baca Juga:Bedah Steril Kucing, Beserta Pengertian, Manfaat dan Syaratnya yang Penting DiketahuiGypsy Rose Blanchard Dibebaskan dari Penjara, Pembunuh Menginspirasi Lifetime Garap Serial Dokumenter Tayang 5 Januari
Menurut Daryono, dugaan terjadinya gempa bumi di Cirebon itu diperkirakan sebagai gempa lokal dan hanya satu sensor yang mencatat getaran gempanya, sehingga belum bisa dijadikan sebagai parameter.
Daryono menuliskan keterangan yang sama dengan unggahan sebelumnya tentang video ambruknya Gapura Taman Pataraksa.
“Sekitar pukul 21.01 WIB apakah di Cirebon rasakan gempa?” tulis Daryono melalui akun Twitter @DaryonoBMKG, Selasa (2/1).
Terlihat dalam rekaman getaran gempa bumi lokal di Cirebon tersebut menunjukkan adanya perbedaan ketinggian garis.
Sejumlah warganet pun banyak yang memberikan balasan dan Daryono pun kembali menegaskan bahwa gempa lokal yang diduga terjadi di Cirebon tersebut merupakan gempa kecil.
Sehingga tidak akan semua seismograf mencatat getaran gempa bumi tersebut.
“gempanya kekuatan kecil tdk semua seismograf catat,” tulis Daryono saat merespon balasan warganet melalui akun Twitter @DaryonoBMKG, Selasa (2/1). (*)