SEORANG tentara Israel yang terluka parah di Gaza tewas karena infeksi jamur yang parah, di Rumah Sakit Ichilov
“Prajurit tersebut memang meninggal di Rumah Sakit Ichilov karena infeksi jamur invasif,” ujar spesialis penyakit menular Rumah Sakit Ichilov Dr. Eugene Katchman dilansir dari The Times of Israel.
IDF mengkonfirmasi kematian tentara tersebut namun penyebabnya masih dalam penyelidikan.
Laporan media Israel mengenai kasus ini mengklaim bahwa sekitar 10 tentara lainnya diyakini menderita infeksi jamur yang sama dan sedang dirawat di rumah sakit Israel. Hal ini belum dikonfirmasi oleh IDF atau pusat medis Israel.
Baca Juga:Hasil Survei Nusantara Strategic Network: Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Capai 80,8 PersenGempa Susulan Guncang Sumedang Berkekuatan Magnitudo 4,4, Getaran Terasa hingga Cirebon
IDF mengatakan sumber jamur tersebut mungkin berasal dari tanah Gaza, namun masih dalam penyelidikan.
Assuta Medical Center di Ashdod mengatakan bahwa tentara yang tewas tersebut awalnya dirawat di sana, namun kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv, di mana dia meninggal.
Kementerian Kesehatan Israel mengeluarkan pernyataan bahwa cedera serius berdampak pada sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
“Ini adalah fenomena yang diketahui dunia medis dan juga terjadi pada kasus-kasus yang tidak berhubungan dengan cedera di medan perang. Dalam kasus cedera serius dan kompleks di lapangan, sumber penularannya bisa dari tanah, tapi ini bukan kejadian baru atau hanya terkait dengan Gaza,” kata pernyataan itu.
Berita bahwa satu atau lebih tentara IDF yang terluka ditemukan menderita infeksi parah membuat warga khawatir tentang dampaknya terhadap pasukan darat lainnya, para sandera yang ditahan di Gaza, dan kesehatan warga Israel.
Prof. Nadav Davidovitch, ahli epidemiologi sekaligus kepala Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Ben-Gurion di Negev mengatakan, bahwa beberapa kasus infeksi bakteri dan jamur yang parah di antara tentara yang terluka dan rumah sakit melaporkan hal ini dan datanya akan dikumpulkan dan dipresentasikan pada pertemuan dokter penyakit menular terkemuka.
Prof Eyal Leshem, Direktur Center for Travel Medicine and Tropical Diseases at Sheba Medical Center, mengatakan bahwa kondisi lapangan di Gaza membuat tentara yang terluka berisiko tertular.