PEMIMPIN oposisi Partai Demokrat Korea Selatan (Korsel) Lee Jae-myung ditikam di leher oleh orang tak dikenal, Selasa (2/1/2024). Hal ini menyebabkan dirinya dilarikan ke rumah sakit. Sejumlah media mengatakan kondisi Lee kondusif. Penikaman terjadi beberapa bulan menjelang pemilihan parlemen nasional.
Melansir Reuters, kejadian terjadi saat Lee mengunjungi lokasi pembangunan sebuah bandara baru di Busan, Gadeokdo. Dalam sebuah rekaman video, pelaku mendekat dan meminta tanda tangan Lee ketika ia berbicara di antara kerumunan pendukung dan wartawan.
Tiba-tiba, pelaku kemudian menerjang dan menyerangnya Lee. Seorang pendukung Lee yang berada di lokasi kejadian mengatakan ada dua lusin petugas polisi yang hadir kala itu dan saat kejadian, meraka secepat kilat menundukkan pelaku.
“Penikaman menyebabkan luka sekitar 1 cm di lehernya,” tulis Reuters lagi.
Baca Juga:Mau Buka Usaha? Ini Tips Memilih Ruko agar Bisnis Sukses!2 Januari World Introvert Day, Ingin Bangun Rumah Nyaman untuk Si Introvert, Berikut Tipsnya
“Dia sadar dan menerima perawatan di rumah sakit,” tambah media itu menulis seorang pejabat Partai Demokrat.
Melansir laman yang sama, penyerangnya tampaknya seorang pria berusia 50-an atau 60-an tahun. Ia mengenakan mahkota kertas dengan nama Lee di atasnya.
“Harian lokal, Busan Ilbo, pelaku masih menolak menjawab pertanyaan polisi tentang motifnya,” tambah Reuters.
Siapa Lee Jae-myung?
Perlu diketahui Lee adalah mantan gubernur Provinsi Gyeonggi. Ia kalah tipis dari Presiden Korsel Yoon Suk-yeol yang merupakan politisi konservatif.
Berbeda dengan Lee, Yoon merupakan mantan kepala jaksa. Lee sendiri memimpin partai oposisi utama sejak Agustus 2022.
Saat ni, Lee sebenarnya diadili atas tuduhan suap yang berasal dari proyek pembangunan ketika dia menjadi walikota Seongnam dekat Seoul. Dia membantah melakukan kesalahan apa pun.
Yoon sendiri mengutuk serangan itu. Ia menginstruksikan agar dilakukan perawatan terbaik.
Baca Juga:Di Luar Dugaan, Ajaib! 379 Penumpang Japan Airlines Berhasil Selamat Dievakuasi Tanpa CideraRatusan Guru Swasta di Demak Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
“Kekerasan seperti ini tidak boleh ditoleransi dalam keadaan apa pun,” kata kantornya mengutip pernyataan Yoon.
Sejarah Kekerasan Politik Korsel
Sejak Korsel berdiri tahun 1948, negara itu dikenal memiliki sejarah kekerasan politik. Berikut adalah beberapa insiden tersebut, sebagaimana dilansir dari Reuters.
Song Young-Gil (2022)
Sebelum Lee, Song Young-Gil merupakan pemimpin Partai Demokrat. Ia juga sempat diserang di Seoul oleh seorang pria tua mengenakan jubah tradisional pada 2022 lalu. Pria itu mendekatinya dari belakang dan memukul kepalanya dengan palu.