GEMPA mengguncang wilayah Sumedang kota hingga tiga kali. Gempa pertama terasa di Kabupaten Sumedang pukul 14.35 WIB dengan kekuatan gempa mencapai M 4.1. Kemudian, gempa susulan 3.4 magnitudo terjadi pukul 15.38 WIB. Gempa M 4.8, paling terasa dahsyat dan berlangsung cukup lama terjadi Minggu malam, pukul 20.34 WIB.
Dan hari ini, Selasa 2 Januari 2024, sebuah gempa susulan kembali terjadi di wilayah ini. Hanya ada satu wilayah yakni Sumedang saja yang merasakan gempa susulan ini.
Dilansir dari BMKG, gempa pada Selasa, 2 Januari 2024 ini terjadi pukul 14:35:22 WIB. Kekuatan gempa tidak sebesar sebelumnya, gempa susulan ini memiliki kekuatan 2.7 SR. Untuk gempanya sendiri berada di darat dan memiliki kedalaman 10 km.
Berikut adalah data guncangan gempa susulan di Sumedang pada Selasa (2/1)
Baca Juga:Beredar Foto Pilot Susi Air Philip Mark Merthens Bareng Egianus KogoyaJapan Airlines Terbakar Usai Mendarat di Bandara Haneda, Diduga Bertabrakan dengan Pesawat Lain
- Kekuatan gempa: 2.7 SR
- Kedalaman: 10 km
- Lokasi: 6.88 LS – 107.99 BT
- Titik pusat gempa: Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Kab. Sumedang
- Wilayah yang merasakan (Skala MMI): II Sumedang.
Hingga kini ada sekitar 400 rumah rusak dan sekitar 500 orang mengungsi ke tempat aman.
“Ya kemarin gempa lagi dan ada beberapa kerusakan lagi pada bangunan rumah dan dan total pengungsi 518 orang,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin di Kabupaten Bandung.
Selain 518 pengungsi, lanjutnya gempa yang terjadi pada awal tahun 2024 itu menyebabkan sementara ini rumah rusak ringan 303 unit, 92 rumah rusak sedang, dan 69 rumah rusak berat, dan juga terdapat kerusakan pada 14 fasilitas pendidikan serta tujuh tempat ibadah dan sarana umum.
“Itu sementara, dan kini kan sudah status tanggap darurat. Jadi artinya nanti pemerintah lebih leluasa dalam penanganan, termasuk support anggaran,” ucapnya.
Pemprov Jabar dan Pemkab Sumedang bekerja sama menangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) serta fasilitas lainnya yang dikabarkan mengalami keretakan struktur bangunan akibat gempa.
Hasil asesmen yang dilakukan, kata Bey, para pasien bisa kembali ke ruang opname dan sebagainya. Tapi karena terjadi gempa lagi, banyak pasien yang merasa trauma walaupun secara teknis rumah sakit dalam kondisi baik.
Untuk para pasien yang harus dirawat di luar bangunan rumah sakit, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang segera mengirimkan bantuan tenda standar kesehatan untuk perawatan dan operasi.