Pada 13 Februari 1917, Margaretha ditangkap di kamarnya di Hotel Elysée Palace di Champs Elysées di Paris. Dia diadili pada tanggal 24 Juli, dituduh menjadi mata-mata Jerman dan menyebabkan kematian sedikitnya 50.000 tentara. Margaretha menyangkal semua tuduhan ini, namun hukuman sudah dijatuhkan. Banyak yang berpendapat, Margaretha hanya dipakai sebagai kambing hitam untuk menutupi kegagalan militer Prancis.
Margaretha dieksekusi oleh regu tembak yang terdiri dari 12 tentara Prancis sebelum fajar pada tanggal 15 Oktober 1917. Dia baru berusia 41 tahun saat itu. Menurut laporan saksi mata yaitu reporter Inggris Henry Wales, dia tidak diikat dan menolak ditutup matanya. Dan dia menantang memberikan ciuman kepada regu tembak. Mata Hari yang luar biasa!
Popularitasnya sebagai “femme fatale” membuat Museum Frisian (Fries Museum) di Leeuwarden, Belanda, membuat ruang khusus “Ruang Mata Hari”. Yang memamerkan dua lembar memo (catatan) pribadinya dan permadani oriental yang disulam dengan jejak tarian kipasnya. Museum ini terletak di kota asal Mata Hari, dan pernah melakukan Pameran Mata Hari pada 14 Oktober 2017, seratus tahun setelah kematian Margaretha si MATA HARI. (*)