MARGARETHA Geertruida Zelle, lahir pada tahun 1876 di Leeuwarden, Belanda. Terlahir dari keluarga kaya pemilik toko kopi dan investor di industri minyak, membuat Margaretha memiliki masa kecil yang indah dan terdidik.
Namun pasca kebangkrutan bisnis ayahnya pada tahun 1889, kemudian perceraian kedua orang tuanya dan menyusul kematian ibunya di tahun 1891, menjadikan kehidupan Margaretha berubah drastis.
Pada tahun 1895 Margaretha menikah dengan seorang kapten tentara Hindia Belanda bernama Rudolf MacLeod, keduanya menikah di Amsterdam. Rudolf memboyong Margaretha ke Malang, Jawa Timur pada bulan Mei 1897.
Baca Juga:Di Balik Jaringan Narkoba Internasional Fredy Pratama alias Miming di IndonesiaHari Ini 132 Tahun Thomas Alva Edison Patenkan Radio Sistem Produksi Massal
Keduanya dikaruniai 2 orang anak, Norman dan Jeanne. Namun perkawinan Rudolf dan Margaretha tidak berjalan mulus, kebiasan Rudolf yang suka mabuk-mabukan dan memelihara gundik, membuat Margaretha frustasi dan melarikan diri dari rumah.
Dalam pelariannya, Margaretha belajar tari tradisional dan budaya Jawa. Setelah beberapa bulan, Margaretha memulai debut penampilannya di panggung. Bakat alami yang dimiliki Margaretha membuatnya menonjol dalam kelompok tari tradisional ini dan membuatnya menjadi bintang panggung dengan nama “Mata Hari”. Ejaan lama dari kata “matahari”, karena penampilannya yang “paling bersinar” di atas panggung.
Pasca kedua anaknya sakit keras di tahun 1899, yang membuat si sulung Norman meninggal, Margaretha berpisah dengan Rudolf dan kembali ke Belanda pada tahun 1902 dan resmi bercerai tahun 1906 dengan hak asuh Jeanne jatuh ke tangan Margaretha.
Selama kembali ke Eropa, Margaretha memulai kariernya tahun 1903 sebagai penari di Paris. Eksotisme tarian dunia timur membuat namanya melambung dan dikenal sebagai penari eksotis dari Hindia Belanda. Dia menjadi penari kontemporer andalan Isadora Duncan dan Ruth St. Denis, salah satu tokoh gerakan tari modern awal.
Tidak memilih-milih jenis pekerjaan, selalu tampil genit, dan memamerkan tubuhnya dengan melepas satu persatu busananya hingga terbuka, Mata Hari memikat penontonnya dan sukses dalam semalam sejak debut aktingnya di Musée Guimet pada 13 Maret 1905.
Di sinilah Margaretha si Mata Hari mulai terjerat dunia hitam pelacuran kelas atas dan dekat dengan bangsawan dan perwira-perwira militer di Eropa. Karier Margaretha berakhir di tahun 1915, saat Eropa memasuki era Perang Dunia I. Kondisi ini membuat Margaretha terlibat dalam usaha spionase yang sangat ruwet dan membingungkan.