Tim satuan khusus Bareskrim Polri saat ini masih memburu gembong narkoba Fredy Pratama dengan sandi operasi “Escobar Indonesia”. Tim tersebut dibentuk pada Mei 2023 dan telah menangkap 39 pelaku tindak pidana narkoba di bawah jaringan Fredy Pratama.
Penyidik menyita barang bukti dan aset Fredy Pratama mencapai Rp10,5 triliun. Fredy Pratama merupakan warga negara Indonesia asal Kalimantan Selatan dan telah ditetapkan sebagai buronan sejak tahun 2014.
Fredy Pratama mengendalikan distribusi narkoba dari Thailand ke Indonesia. Selama melakukan tindakan tersebut, ia melakukan operasi plastik untuk mengubah identitasnya agar terhindar dari pantauan polisi. Barang bukti yang disita terdiri dari sabu-sabu dengan jumlah 10,2 ton, ekstasi 116,346 butir, uang tunai Rp4,82 miliar kendaraan 13 unit, dan bangunan 6 unit.
Baca Juga:Hari Ini 132 Tahun Thomas Alva Edison Patenkan Radio Sistem Produksi MassalRefleksi Otonomi Daerah 2023 – Desentralisasi Fiskal dan Ekonomi (Tamat)
Berdasarkan penyelidikan, narkoba tersebut didistribusikan dalam kemasan teh China untuk mengelabui petugas.
Target pasar jaringan narkoba Fredy Pratama yang didistribusikan dari Thailand yaitu Malaysia dan Indonesia
Ada 39 orang dari jaringan Fredy Pratama yang telah ditangkap tim khusus Escobar Indonesia. Masing-masing dari mereka memiliki peran di setiap daerah baik pasukan wilayah, bagian pembuatan dokumen, hingga penyebarannya.
Sementara tim Escobar Indonesia berjumlah 109 orang hingga kini masih memburu gembong dari jaringan narkoba internasional tersebut yaitu Fredy Pratama.
Polri masih belum bisa menangkap gembong narkoba Fredy Pratama hingga akhir 2023 ini. Meski begitu, upaya terus dilakukan oleh kepolisian dan mengendus keberadaan Fredy Pratama di Thailand.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol. Mukti Juharsa mengatakan Fredy Pratama diduga mendapatkan perlindungan dari gangster yang ada di Thailand.
“Fredy Pratama keberadaannya masih terindikasi di Thailand. Kami masih mendapatkan kesulitan untuk melakukan penangkapan, karena saya bilang tadi, dari kemarin dia dilindungi oleh gangster, katakanlah ‘orang tuanya’ adalah bagian dari sindikasi narkoba di daerah Thailand,” kata Mukti dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat 29 Desember 2023.
Baca Juga:Pentingnya Sertifikasi MSDM untuk Meningkatkan Profesionalisme dan KarirKH. Ahmad Dahlan Tremas atau Termas 1862-1911 (Bagian Pertama)
Mukti meminta semua pihak untuk bersabar terkait upaya Polri menangkap Fredy Pratama. Dia mengungkapkan bahwa Bareskrim sudah bekerja sama dengan semua pihak, termasuk instansi berwenang di Thailand untuk menangkap Fredy Pratama.