Bagaimana jika bergabung ke koalisi Ganjar – Mahfud. Seperti kita ketahui didalam Koalisi ini sudah bergabung terlebih dahulu Andi Gani Nena Wea mantan Komisaris PT PP (BUMN) dan sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia dan besar kemungkinan partai ini akan berkoalisi ke Koalisi Ganjar Mahfud.
Yang menjadi pertanyaannya mengapa tidak bergabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan? menilik dari hasil Rakernas Partai Buruh sebagian wilayah provinsi menginginkan Koalisi Indonesia Maju dan Koalisi Ganjar – Mahfud, dengan kata lain nama paslon Anies – Imin sudah tereliminasi.
Bagaimana dengan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang saat ini diketuai oleh Anas Urbaningrum mau berlabuh ke koalisi mana KPP , KIM atau Koalisi Ganjar Mahfud ? Kita bahas satu persatu awalnya partai ini dideklarasikan pada tanggal 28 Oktober 2021 oleh I Gede Pasek Suardika politikus berasal dari Bali yang sebelum menjadi anggota DPR RI dari Partai Demokrat (2009-2014), kemudian berpindah ke Partai Hanura. PKN yang berideologi berdasarkan filosofi nasional resmi yaitu Pancasila atau boleh disebut PKN adalah partai Nasionalis.
Baca Juga:Dilema PP 51 tahun 2023 bagi Industri Padat KaryaSatpol PP: Penertiban Kawasan Dalem Kaum Sesuai dengan Aturan
Diawal pendeklarasian Gede Pasek Suardika menjabat sebagai Ketua Umum PKN , kemudian Munaslub PKN tanggal 14 – 16 Juli 2023 I Gede Pasek Suardika menyerahkan jabatan Ketua Umum kepada Anas Urbaningrum, keduanya bersahabat sejak berada di Partai Demokrat.
Seperti yang disampaikan Ketua Umum PKN Anas Urbaningrum menyampaikan bahwa PKN tidak mau terjebak kedalam jargon-jargon koalisi yang ada saat ini tentang perubahan atau bukan perubahan/ lanjutkan tetapi yang terpenting adalah adu jalan pikiran yang benar dan disampaikan dapat “naik pangkat”.
Atau dengan kata lain jargon tidak terlalu penting tetapi bagaimana hasil Pemilu 2024 dapat menaikkan posisi tawar negara ini baik di mata rakyat ataupun masyarakat global, yang mengarahkan untuk mewujudkan Indonesia maju yang berkeadilan dan berkesejahteraan.
PKN jika bergabung dengan koalisi No. 1 harus benar mempertimbangkan karena di koalisi No. 1 ada 4 partai yang bergabung menjadi hal yang tidak mungkin untuk bergabung, ada 2 partai yang semi nasionalis yang selalu membawa keyakinan dalam setiap champaign atau issuenya “politik identitas” seperti Capres Anies Baswedan memenangkan Pilkada DKI selalu membawa issue agama dalam kampanye, PKN adalah partai Nasionalis yang berlandaskan Pancasila artinya bukan DNAnya untuk bergabung di Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan Anas Urbaningrum menyampaikan partainya tidak mau terjebak jargon 5 tahunan.