Yang kita ketahui tentang pembunuhan 3 sandera Israel oleh IDF

Yang kita ketahui tentang pembunuhan 3 sandera Israel oleh IDF
(Kiri-Kanan) Gaza menyandera Alon Shamriz, Samer Talalka, dan Yotam Haim (photo credit: Hostages and Missing Families Forum)
0 Komentar

“Apa yang telah kami sampaikan kepada pasukan kami adalah untuk ekstra waspada dan melakukan satu pemeriksaan keamanan lagi sebelum menghadapi kinetika dengan ancaman apa pun yang mereka hadapi di medan perang,” kata Conricus, “tetapi pasukan kami berada dalam lingkungan yang sangat menantang.”

IDF pada hari Jumat menuduh Hamas telah berusaha menggunakan boneka dan ransel dengan pengeras suara yang mengeluarkan suara tangisan atau anak-anak berbicara dalam bahasa Ibrani untuk memikat tentara Israel ke dalam perangkap.

Ketiga sandera adalah pria muda. Yotam Haim dan Alon Shimriz diculik dari Kibbutz Kfar Aza, sedangkan Samer Talalka dibawa ke dekat Kibbutz Nir Am.

Baca Juga:Gen-Z sudah khawatir akan terlihat tuaAbu Obeida: Kecurigaan terhadap penggunaan tentara bayaran Israel di Gaza meningkat

Talalka, 25, adalah anggota komunitas Badui Israel dan anak tertua dari 10 bersaudara. Dia tinggal di kota Hura dan bekerja bersama ayah dan saudara laki-lakinya di tempat penetasan ayam dekat Kibbutz Nir Am.

Pada tanggal 7 Oktober, dia bersama ayahnya di tempat penetasan ayam dan memberi tahu saudara perempuannya melalui panggilan telepon bahwa dia terluka oleh tembakan teroris, sampai panggilan tersebut terputus, menurut Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang Israel.

Haim, 28, adalah musisi berbakat dan penggemar heavy metal. Dia telah bermain drum selama 20 tahun dan seharusnya tampil di Festival Musik Metal di Tel Aviv pada tanggal 7 Oktober dengan bandnya, Persephore. Yotam terakhir kali berbicara dengan keluarganya pagi itu. Dia memberi tahu mereka bahwa rumahnya telah terbakar sebelum kehilangan kontak dengan mereka pada pukul 10:44, tak lama setelah itu dia diculik oleh Hamas, menurut forum keluarga.

Tidak banyak yang diketahui tentang Shimriz, namun keluarganya, seperti keluarga Talalka dan Haim, telah berbicara secara terbuka tentang cobaan berat yang mereka alami.

Ibu Haim, Iris, mengatakan kepada Channel 11 Israel awal pekan ini bahwa dia yakin putranya akan kembali meski tanpa bersuara kepada pemerintah.

“Beberapa orang mengira jika mereka tidak berteriak, tidak ada yang akan membawa anaknya kembali. Saya katakan kepada mereka: kita bisa melakukannya dengan damai dan melalui dialog yang saling menghormati. Anak-anak akan kembali, saya yakin,” katanya.

0 Komentar