Laporan pengecekan fakta, termasuk dari Taiwan FactCheck Center – salah satu kelompok verifikasi berita paling terkemuka di Taiwan – menunjukkan bahwa meskipun Hsiao pernah memegang kewarganegaraan AS, ia telah melepaskan kewarganegaraannya pada tahun 2002.
Selain menyebarkan desas-desus, Beijing juga telah memberikan tekanan pada perusahaan-perusahaan Taiwan yang berinvestasi di Tiongkok daratan agar mengikuti garis partai, dan memikat politisi Taiwan dengan diskon perjalanan ke kota-kota di Tiongkok daratan dalam upaya untuk menggalang dukungan bagi para kandidat yang melobi untuk hubungan yang lebih dekat dengan Beijing, kata para pejabat. diklaim.
CNN telah menghubungi Kantor Urusan Taiwan di Tiongkok untuk memberikan komentar.
Upaya Tiongkok untuk mempengaruhi pemilih Taiwan tidak selalu berhasil.
Baca Juga:Video menunjukkan tentara Israel di Gaza membakar makanan, merusak toko dan menggeledah rumah-rumah pribadiYang kita ketahui tentang pembunuhan 3 sandera Israel oleh IDF
Menjelang pemilihan presiden langsung Taiwan yang pertama pada tahun 1996, Beijing menembakkan rudal ke pulau tersebut untuk mengintimidasi pemilih agar tidak mendukung kandidat yang memperjuangkan identitas Taiwan yang terpisah dari Tiongkok. Langkah ini justru menjadi bumerang dan kandidatnya, Lee Teng-hui, meraih kemenangan telak.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang berasal dari DPP dan tidak dapat mencalonkan diri lagi karena batasan masa jabatan, sering menjadi sasaran peringatan kemarahan dari para pejabat Tiongkok. Namun para pemilih Taiwan memberinya dua masa jabatan berturut-turut pada tahun 2016 dan 2020.
Pakar literasi berita mengatakan operasi perang kognitif Tiongkok terhadap Taiwan telah lama terjadi setelah musim pemilu.
Puma Shen, seorang profesor di Universitas Nasional Taipei yang berspesialisasi dalam penelitian disinformasi, mengatakan para peneliti sering kali dapat membangun hubungan antara kampanye disinformasi dan pihak berwenang Tiongkok dengan menganalisis alamat IP akun yang menyebarkan rumor tersebut dan apakah akun tersebut otomatis.
“Perang opini publik Tiongkok sering kali ditujukan untuk mempengaruhi pemilih independen dan muda,” kata Shen, yang mencalonkan diri menjadi anggota DPP.
Namun para pejabat keamanan Taiwan memperingatkan bahwa operasi disinformasi Tiongkok bisa lebih dari sekadar merusak kepercayaan terhadap pemerintah.
Menurut dokumen keamanan Taiwan yang diperoleh dan ditinjau secara eksklusif oleh CNN, pihak berwenang sedang menyelidiki sebuah insiden di musim panas, di mana mereka yakin Tiongkok mungkin sedang berlatih untuk operasi “bendera palsu” – yang dapat digunakan untuk membenarkan serangan militer di masa depan terhadap Taiwan. Taiwan.