Dinas Keamanan Ukraina sedang menyelidiki insiden tersebut sebagai tindakan terorisme. Batryn awalnya dikatakan tewas, namun polisi kemudian mengatakan dia dalam kondisi kritis.
Sidang dewan digelar untuk menyetujui anggaran baru desa tahun 2024. Batryn dikabarkan berargumen bahwa ia dan rekan-rekannya harus terlebih dahulu memberikan laporan lengkap tentang anggaran tahun 2023.
Menurut saluran berita Telegram Zakarpattya24, Batryn sudah lama berseteru dengan kepala desa Mikhail Mushka.
Baca Juga:Uji terbang kendaraan peluncuran pertama yang dapat digunakan kembali telah selesai, menandai tonggak sejarah bagi industri luar angkasa TiongkokAl Jazeera mengutuk pembunuhan juru kamera Samer Abudaqa oleh pasukan Israel
Dia menentang usulan untuk memberikan kenaikan gaji sebesar 50 persen dan bonus bulanan untuk Mushka selama perang. Selama perdebatan anggaran, Batryn keluar dan kembali beberapa menit kemudian dengan membawa granat.
Polisi telah melaporkan sebagai kasus pidana atas penggunaan senjata dan amunisi secara ilegal.
Hal ini terjadi ketika pemerintahan Biden menjatuhkan sanksi ekonomi dan diplomatik pada ratusan orang dan perusahaan, mulai dari Rusia, Tiongkok, Turki, dan Uni Emirat Arab, pada hari Selasa ketika AS menargetkan kontributor negara ketiga yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Putaran sanksi terakhir ini dijatuhkan ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunjungi Washington untuk mengajukan permohonan lebih banyak dukungan keuangan ketika negaranya melawan invasi Rusia yang akan memasuki tahun ketiga pada bulan Februari. Sanksi finansial ini telah menjadikan Rusia sebagai negara yang paling banyak terkena sanksi di dunia, namun belum memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian Rusia. (*)