Dalam konteks ini, pernyataan dari Aliansi Tiga Persaudaraan tampaknya dimaksudkan untuk meyakinkan mereka yang mendukung serangan mereka bahwa mereka tidak berniat menjual diri kepada militer, atau menyia-nyiakan momentum Operasi 1027 saat ini. Meskipun demikian, pernyataan mereka adalah tujuan utamanya. Penggulingan militer mungkin juga harus dilakukan dengan hati-hati. Dalam pernyataannya tentang X, Aliansi tidak membenarkan atau menyangkal bahwa mereka atau salah satu anggotanya berpartisipasi dalam pembicaraan yang ditengahi Tiongkok dengan militer Myanmar.
Selain itu, para anggota Aliansi, seperti berbagai elemen perlawanan Myanmar secara keseluruhan, mempunyai tujuan politik yang berbeda-beda yang kemungkinan besar akan tercapai jika militer runtuh, namun tidak sepenuhnya bergantung pada tujuan tersebut. Salah satu contohnya adalah tujuan utama MNDAA adalah penaklukan kembali Kokang, sebuah wilayah otonom di negara bagian Shan bagian utara, tempat wilayah tersebut diusir pada tahun 2009, dan balas dendam terhadap mantan sekutu yang membantu memfasilitasinya.
Meskipun MNDAA menyatakan hal yang benar mengenai menjatuhkan rezim militer yang mereka benci, masih belum jelas apakah tujuan mereka benar-benar lebih dari sekedar membangun kembali kendali (non-demokratis) atas Kokang. Sikap tanpa kompromi masuk akal ketika tujuan suatu kelompok belum tercapai, namun pada saat itu tidak mengherankan jika retorika kelompok tersebut berubah.