Relawan Indonesia Dievakuasi dari Gaza untuk Kembali ke Rumah

Relawan Indonesia Dievakuasi dari Gaza untuk Kembali ke Rumah
Tiga relawan Indonesia, (dari kiri) Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al-Ayubi, sebagai relawan Medical and Humanitarian Institute (MER-C) di Rumah Sakit Indonesia (RSI) di bagian utara Gaza. Sumber: dokumen pribadi/mer-c
0 Komentar

SEORANG relawan Indonesia dari Medical and Humanitarian Institute (MER-C) di Jalur Gaza dievakuasi ke Mesir akhir pekan lalu dan akan kembali ke tanah airnya. Relawan Farid Zanzabil Al-Ayubi dijadwalkan berangkat ke Indonesia hari ini, 12 Desember.

Farid adalah satu dari tiga relawan Indonesia yang memutuskan untuk tinggal di Rumah Sakit Indonesia di Gaza di tengah serangan Israel yang tiada henti. Namun karena situasi di daerah kantong yang terkepung semakin memburuk, dia setuju untuk dievakuasi.

Pemerintah Indonesia memulai proses evakuasi warganya pada awal November 2023, dan sejauh ini setidaknya sepuluh warga Indonesia telah dievakuasi ke luar Gaza.

Baca Juga:Reaksi Prabowo Subianto atas Sindiran Anies Baswedan terhadap Gibran Rakabuming RakaAS Menyatakan Keprihatinan Atas Penggunaan Fosfor Putih oleh Israel dalam Serangan Lebanon

“Dia (Farid) masih berada di KBRI Kairo dan rencananya kami akan menerbangkannya kembali ke Indonesia pada Selasa, 12 Desember,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal, Selasa, 12 Desember 2019.

Namun, dia enggan merinci kapan Farid akan mendarat di Indonesia dan melalui bandara mana.

Proses evakuasi dimulai pada Sabtu, 9 Desember. Kementerian memastikan Farid berhasil keluar dari Gaza dan dijemput oleh KBRI Kairo di perlintasan perbatasan Rafah, satu-satunya titik perlintasan antara Mesir dan Jalur Gaza.

Ketua MER-C Sarbini Abdul Murad memastikan Fikri dan Reza akan tetap berada di Gaza untuk melanjutkan misi dan bantuan kemanusiaan yang diamanatkan bangsa Indonesia untuk rakyat Palestina.

Pelapor Khusus PBB untuk Pangan Michael Fakhri mengatakan situasi saat ini di Gaza semakin kritis dengan hampir setiap orang di Gaza menghadapi kelaparan karena Israel terus membombardir daerah kantong tersebut. Lebih dari 18.200 warga Palestina tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Gaza. (*)

0 Komentar