“Laos merupakan kekhawatiran yang sangat besar bagi kami. Terutama karena Laos mempunyai perekonomian yang sangat buruk. Opium adalah pemberi kerja. Ketika harga opium global melonjak, kita bisa melihat lebih banyak orang kembali bertani opium di Laos,” kata Douglas kepada koresponden CNA May Wong.
Bulan lalu, Bank Dunia melaporkan bahwa inflasi pangan di Laos mencapai hampir 30 persen, dan sangat berdampak pada rumah tangga miskin.
UNODC mengatakan krisis kudeta Myanmar telah memperburuk “tantangan kejahatan dan pemerintahan di wilayah tersebut”.
Baca Juga:Ketika Invansi Israel di Gaza, Klaim ‘Tingkat Pembunuhan’ Tidak Masuk AkalBung Karno Bersepeda Mencari Ideologi Negara
Mereka meminta Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) – blok regional di mana Myanmar dan Laos menjadi anggotanya – untuk bekerja sama lebih erat guna menemukan solusi yang layak untuk mengatasi masalah ini. (*)