Pernyataan Anies mungkin memperburuk situasi, karena beberapa investor mulai mempertanyakan proyek Nusantara, menurut seorang anggota kabinet.
“Beberapa investor mulai mempertanyakan dan meragukan proyek tersebut karena pernyataan calon presiden tertentu,” kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
“Bagaimana kandidat ini tiba-tiba berbicara ingin membatalkan proyek? Kita perlu menjawab keraguan investor sekarang!” Lanjutnya, seraya menegaskan ibu kota baru akan tetap dilanjutkan sesuai amanat undang-undang tanpa memandang siapa pun yang terpilih sebagai presiden.
Baca Juga:Retno ‘sangat menyesalkan’ veto AS terhadap gencatan senjata Gaza di Dewan Keamanan PBB11 Pakar Akan Berpartisipasi dalam Debat Presiden Pertama
Meskipun Anies-Muhaimin mungkin bukan kandidat terdepan menurut berbagai jajak pendapat, ketidaksetujuan publik Anies terhadap Nusantara mungkin cukup untuk mengubah pikiran investor asing.
“Bahkan jika hanya satu kandidat yang menentang rencana tersebut, penolakan tersebut akan memperkuat keraguan calon investor asing,” kata peneliti ekonomi politik Habib Abiyan Dzakwan dari Center for Strategic and International Studies (CSIS).
Tidak ada jaminan hukum
Berbeda dengan Anies, rivalnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan minatnya untuk melanjutkan proyek kota baru tersebut.
Prabowo yang mencalonkan diri bersama Wali Kota Surakarta dan Putra Pertama Gibran Rakabuming Raka, dalam berbagai kesempatan menyatakan akan menjemput Nusantara tempat kepergian Jokowi. Partai politiknya, Gerindra, berjanji pada 30 November untuk meningkatkan alokasi anggaran negara untuk proyek tersebut jika Prabowo terpilih.
Sementara itu, Ganjar menegaskan kembali komitmennya membangun Nusantara saat mengunjungi proyek pembangunan tersebut dalam rangka kampanyenya di Kalimantan Timur, Kamis. Ia dan pasangannya, Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD berjanji akan melanjutkan pembangunan ibu kota baru secara bertahap di platform resmi mereka.
“Saya selalu konsisten dari awal untuk menerapkan peraturan yang sudah ada [tentang Nusantara],” ujarnya, Kamis. “Mudah-mudahan kota ini bisa mewujudkan harapan Indonesia.”
Namun komitmen dari dua kandidat lainnya tidak cukup untuk meyakinkan para analis bahwa kota baru tersebut akan terwujud sesuai rencana Jokowi.
Baca Juga:Filipina Kecam Ledakan Meriam Air Penjaga Pantai Tiongkok terhadap Kapal PerikananPrabowo Subianto Janji Lanjutkan Ambisi Hilirisasi Jokowi
Proyek Nusantara telah masuk dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional, sehingga menyulitkan presiden mendatang untuk membatalkan gagasan tersebut, kata Feri Amsari dari Pusat Kajian Konstitusi Universitas Andalas (PUSaKO).