Pemerintah Israel menolak tuduhan tersebut, dan juru bicaranya Eylon Levy menyebutnya “keterlaluan dan salah”.
“Israel berjuang untuk mempertahankan diri dari monster-monster yang melakukan pembantaian 7 Oktober, dan tujuan dari kampanye kami adalah untuk membawa monster-monster itu ke pengadilan dan memastikan mereka tidak lagi menyakiti rakyat kami,” katanya.
Levy mengatakan Israel telah mendesak warga sipil di Gaza untuk pindah dari medan pertempuran demi keselamatan mereka sendiri dan ingin melihat negara-negara lain mengulangi seruan tersebut.
Baca Juga:Hamas mengatakan masjid Gaza dihancurkan, mendesak UNESCO untuk menyelamatkan warisanWarga Palestina yang ditahan oleh Israel di Gaza ditutup matanya dan ditelanjangi hingga pakaian dalam
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Israel juga menanggapi pernyataan yang dibuat oleh ketua UNRWA, dengan mengatakan: “Tidak, tidak akan pernah dan tidak akan pernah ada rencana Israel untuk memindahkan penduduk Gaza ke Mesir. Ini tidak benar.”
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, beberapa menteri Israel secara terbuka melontarkan komentar yang menyatakan bahwa operasi Israel bertujuan untuk mengusir warga Palestina dari Gaza.
Menteri Intelijen Israel Gila Gamliel bulan lalu mengatakan “salah satu pilihan” setelah perang adalah “mendorong pemukiman kembali secara sukarela warga Palestina di Gaza, karena alasan kemanusiaan, ke luar Jalur Gaza”.
Dan mantan pejabat Israel telah menyatakan dalam wawancara TV bahwa Mesir dapat membangun kota-kota tenda yang luas di gurun Sinai, dengan pendanaan internasional, untuk para pengungsi Palestina. (*)