SELAIN memiliki nilai ibadah lebih tinggi di mata Allah SWT, menulis Al Quran dinilai mampu merangsang kecerdasan otak terlebih di kalangan anak-anak.
Karenanya, Yayasan Lumbung Indonesia sebagai lembaga yang peduli dengan penulisan Alquran memiliki program untuk membimbing penulisan Alquran sehingga mampu merangsang dan mencerdaskan otak.
“Jika umat Islam paham dan mampu menulis Alquran dengan fasih tentu ribuan khasanah klasik Islam juga akan mudah dipahami dan ditelusuri isinya,” ujar Ketua Umum Lumbung Indonesia, Liena Mulyadi di Politeknik LP3I Cirebon, Jumat (8/12).
Baca Juga:Gerakan Menulis Al-Quran, Politeknik LP3I Cirebon Tanamkan Kecintaan kepada Kitab SuciBNPB: Letusan Marapi Menewaskan 23 Orang
Liena menekankan, latar belakang adanya Gerakan Menulis Al Quran (Gelisan) ialah mencontoh perilaku sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat peduli tidak hanya menghafal tetapi juga menuliskan Alquran sampai khatam (tamat).
Dirinya mengaku khawatir dengan adanya sekulerisasi dan latenisasi yang menyebabkan banyak umat Islam tidak paham Alquran dan bahasa Arab.
“Sebanyak 65 persen warga muslim di Indonesia buta huruf Al-Qur’an. Dia menyoroti hanya 35 persen yang bisa baca Al-Qur’an,”ungkapnya.
Leina pun berharap, LP3I akan menjadi lembaga pendidikan terbaik di Indonesia menuju dunia dengan mengembangkan lima pilar peradaban yakni ibadah, iptek, sosbud, kesehatan dan kemanusiaan, ekonomi dan kewirausahaan.
“Hal ini diaplikasikan dalam gerakan menulis Al Quran, dan berbagai kegiatan di unit yang bergerak dalam bidang pendidikan dakwah, pendidikan, sosial, kaderisasi dan juga ekonomi kewirausahaan,” urainya. (*)