KEPALA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan, perubahan iklim dapat mengganggu keadilan air, pemerataan akses terhadap sumber daya air, yang merupakan salah satu hak asasi manusia paling mendasar.
Berbicara pada diskusi panel di Paviliun Indonesia pada COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada hari Jumat, Karnawati menyatakan bahwa perubahan iklim telah meningkatkan tekanan pada sumber daya air, sehingga wilayah produksi pangan global rentan terhadap gangguan, menurut siaran pers yang dikeluarkan. oleh Paviliun Indonesia pada COP28.
Karnawati menggarisbawahi dampak cuaca ekstrim dan bencana terkait iklim yang paling banyak dirasakan oleh masyarakat di negara berkembang dan kepulauan. Oleh karena itu, inisiatif peningkatan kapasitas sangatlah penting, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, keuangan, tata kelola, dan manajemen.
Baca Juga:Letusan Gunung Marapi Sebabkan Hujan Abu Namun Warga Tetap BertahanKandidat Presiden Mulai Berkampanye
Ia menyatakan harapannya bahwa Forum Air Dunia yang akan datang di Bali, yang akan diadakan pada tahun 2024, akan membantu menjembatani kesenjangan kapasitas antar negara dan menghasilkan solusi nyata untuk memerangi ancaman perubahan iklim terhadap sumber daya air.
Bersidang setiap tiga tahun sekali, Forum Air Dunia telah memilih Indonesia sebagai negara tuan rumah untuk penyelenggaraannya yang ke-10, yang diadakan bersamaan dengan Dewan Air Dunia.
Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Maulidya Junica menegaskan, pengelolaan sumber daya air bukan sekedar tantangan teknis, tapi juga politik sehingga perlu diangkat menjadi prioritas kebijakan utama.
Pertemuan Forum Air Dunia akan dihadiri oleh para pengambil keputusan, peneliti, pemerhati lingkungan, dan masyarakat, termasuk generasi muda.
“Ini merupakan pertemuan terbesar para pihak terkait sumber daya air,” kata Junica.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Nani Hendriati menyatakan, World Water Forum diharapkan mampu menjawab tantangan penyediaan air bersih untuk kesejahteraan bersama.
Hendriati menegaskan, tema Forum Air Dunia ke-10 “Water for Shared Prosperity” sangat relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya nomor 6 untuk menjamin akses terhadap air bersih dan sanitasi bagi semua.
Baca Juga:Skandal, Sel Rahasia dan Bertahan Hidup: Bagaimana Kesepakatan Penyanderaan Israel-Hamas yang Menegangkan Dilakukan?Status Tersangka Kasus Gratifikasi, Eddy Hiariej Ikut Hadir Rapat DPR, Jokowi: Ditanyakan ke KPK, Bukan ke Saya
“Oleh karena itu, forum ini mendorong negara-negara di dunia untuk menempatkan isu-isu terkait air sebagai agenda global,” kata Hendriati.