MANTAN tokoh demonstrasi 212 pada 2 Desember 2016 akan mengadakan reuni 212 tahun ini pada Sabtu pagi. Acara tersebut akan berlangsung di Monumen Nasional (Monas) Jakarta mulai pukul 03.00 hingga 09.00 waktu setempat.
Ketua Dewan Pengarah Munajat Kubro 212, Muhammad bin Huesin Al-Atas membenarkan, tidak ada calon presiden pemilu 2024 yang diundang dalam reuni 212.
Panitia menjamin tidak ada calon presiden-wakil presiden atau tokoh politik manapun yang diundang berbicara di panggung pada Munajat Kubro 212, ujarnya dalam konferensi pers di Masjid Al-Ittihaad, Jakarta, Rabu.
Baca Juga:Indonesia Ambil Langkah Konkret Atasi Perubahan Iklim, Kata Menteri Lingkungan HidupKontroversi Starlink Elon Musk di Indonesia, Kominfo Klarifikasi
Alasan keputusan tersebut adalah untuk menjamin netralitas politik, meski panitia juga tidak melarang calon cawapres untuk menghadiri Reuni 212.
Atribut politik tidak diperbolehkan dalam acara tersebut, tegas panitia. “Ini jawaban kami terhadap mereka yang khawatir ini akan berubah menjadi panggung politik,” kata Muhammad bin Husein Al-Atas.
Namun panitia Reuni 212 mengundang beberapa tokoh nasional seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Mereka juga mengundang Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono dan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto untuk menghadiri acara tersebut.
Muhammad juga mengatakan, ada beberapa tokoh atau ormas Islam yang diundang, termasuk Rizieq Shihab dari Front Persaudaraan Islam yang hadir pada reuni tahun lalu.
Aksi Bela Islam atau Aksi 212 pada tahun 2016 merupakan aksi massa yang menentang Gubernur Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang akan ditangkap karena dugaan penodaan agama.
Aksi tersebut diduga bermotif politik karena Ahok mencalonkan diri di Pilkada melawan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang punya hubungan dekat dengan tokoh aksi 212. (*)