MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengklaim Indonesia telah mengambil langkah nyata dalam mengatasi perubahan iklim.
“Kita tidak lagi bersikap seperti negara lain yang hanya sekedar komitmen dan ambisi,” ujarnya saat berkunjung ke Paviliun Indonesia pada COP28 di Dubai, UEA, Rabu, 29 November.
Menurut Menkeu, negara-negara lain rata-rata menurunkan emisi GRK sebesar 43 persen, sedangkan Indonesia berhasil menurunkan emisi sebesar 52 persen pada tahun 2020, kemudian 43 persen pada tahun 2021, dan 42 persen pada tahun 2022.
Baca Juga:Kontroversi Starlink Elon Musk di Indonesia, Kominfo KlarifikasiNyamuk Wolbachia Efektif Setelah 60 Persen Populasi, Kata Peneliti
“Indonesia sebenarnya masuk dalam daftar negara yang berhasil menurunkan emisi GRK secara ambisius,” tambahnya.
Namun, meski terjadi penurunan emisi yang signifikan, pemerintah masih berupaya keras untuk terus menekan emisi dari ekosistem garis pantai, kata Menteri Siti Nurbaya. Ekosistemnya meliputi hutan bakau, padang lamun, dan terumbu karang.
Selain itu, kementerian juga menyatakan bahwa sektor pertanian juga berkontribusi terhadap emisi akibat sekresi ternak dan pembajakan lahan pertanian.
“Untuk saat ini, kami menargetkan [pengurangan emisi] pada tahun ini sebesar 43,2 persen. Tahun depan, berdasarkan perhitungan kami, target tersebut pasti akan melampaui 43,2 persen,” tutupnya. (*)