MENTERI Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menanggapi seruan boikot terhadap produk-produk afiliasi Israel untuk mendukung Palestina. Menkeu menegaskan, pemerintah Indonesia tidak memboikot produk apa pun.
Soal daftar produk yang diboikot, pemerintah tidak melakukan boikot apa pun, ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin, 27 November 2023.
Namun, kata Zulhas, masyarakat dipersilakan untuk memboikot produk apa pun yang berafiliasi dengan Israel. “Saya kira cukup jelas. Kami tidak melarang [memboikot] produk apa pun asalkan sesuai dengan undang-undang,” imbuhnya.
Baca Juga:PVMBG Catat 21 Letusan Gunung Anak Krakatau dalam 2 Hari TerakhirIndonesia-UEA Jajaki Kemitraan untuk Mengembangkan Bandara Kertajati
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia atau MUI mengeluarkan fatwa atau keputusan yang merekomendasikan umat Islam di Tanah Air untuk menghindari transaksi dengan produk yang berafiliasi dengan Israel atau produk yang mendukung agresi Israel di Palestina.
Melalui fatwa tersebut, MUI juga meminta pemerintah mengambil langkah nyata untuk membantu mendukung perjuangan pembebasan Palestina, termasuk diplomasi di PBB dan OKI. Langkah-langkah tersebut diambil dengan tujuan untuk mendorong Israel menghentikan agresinya di Palestina dan menekan PBB agar memberikan sanksi kepada Israel.
Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), negara tersebut rutin mengimpor produk dari Israel setiap bulannya. Nilai impor Israel ke Indonesia pun mencapai US$146,2 juta pada Januari hingga Agustus 2023.
Produk Israel terbesar yang diimpor secara umum adalah mesin, peralatan listrik, dan bahan kimia. Sedangkan produk luar negeri yang diduga mendukung pendudukan Israel di Palestina adalah Coca-Cola, Nestle, McDonalds, Starbucks, dan Unilever.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pun memastikan investasi di Indonesia tidak anjlok di tengah seruan boikot. Namun, dia mengaku belum bisa memastikan secara pasti apa dampak boikot produk Israel terhadap iklim investasi di Indonesia. (*)