MENTERI Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan Indonesia menyerukan terwujudnya solusi dua negara sesuai dengan parameter internasional yang telah disepakati untuk mengakhiri konflik di Gaza, Palestina.
“Masih ada pekerjaan yang harus kita lakukan yaitu proses perdamaian untuk mencapai solusi dua negara berdasarkan parameter internasional yang disepakati,” kata Retno dalam rapat dengan Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin, 11 November 2018. .27, 2023.
Menkeu menegaskan, solusi dua negara yang terus-menerus didorong Indonesia untuk mengakhiri konflik di Gaza harus didasarkan pada parameter internasional yang disepakati dan diratifikasi melalui beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB yang harus dilaksanakan.
Baca Juga:Ganjar Pranowo Memulai Kampanye Pilkada di Merauke PapuaPemerintah Tidak Memboikot Produk Apa Pun yang Berafiliasi dengan Israel, Menteri Perdagangan Memastikan
Marsudi mencatat, mewujudkan solusi dua negara merupakan tantangan jangka panjang yang harus diupayakan untuk menghentikan akar penyebab konflik di Gaza.
“Saat ini kita sedang berusaha mengatasi permasalahan jangka pendek, seperti masalah kemanusiaan, bantuan kemanusiaan, dan gencatan senjata. Namun, akar permasalahannya adalah jangka panjang, yaitu mewujudkan perundingan damai untuk mencapai solusi dua negara. ,’ dia menyatakan.
Selain itu, Menkeu mengatakan Indonesia juga mendorong penyelesaian masalah bantuan kemanusiaan di Gaza dengan segera.
“Masalah bantuan kemanusiaan adalah masalah jangka pendek yang harus kita selesaikan demi keselamatan banyak orang. Kita harus merawat warga sipil yang terluka dan menyelamatkan bayi yang lahir prematur. Oleh karena itu, kita utamakan masalah kemanusiaan,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Menkeu memaparkan empat topik terkait situasi di Gaza dan upaya yang dilakukan Indonesia.
“Ada empat hal besar yang akan saya sampaikan. Yang pertama adalah situasi di Gaza saat ini. Yang kedua adalah perlindungan terhadap WNI.
Yang ketiga adalah pemberian bantuan kemanusiaan yang dilakukan Indonesia, dan yang keempat adalah dukungan politik dan upaya diplomasi Indonesia,” ujarnya. (*)