KETUA Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani angkat bicara soal maraknya seruan boikot produk Israel. Ia mengatakan Apindo terus mengumpulkan data dari para anggotanya. “Tunggu saja pernyataan kami mengenai boikot tersebut,” ujarnya di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Selasa, 28 November.
Shinta menjelaskan, seluruh elemen harus sadar bahwa daftar produk terafiliasi Israel yang beredar di masyarakat saat ini adalah hoaks. Ia menggarisbawahi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak pernah mengeluarkan daftar tersebut.
“Yang lucunya, produk-produk buatan Indonesia disebut-sebut ada hubungannya dengan produk Israel, padahal tidak ada hubungannya sama sekali,” ujarnya mempertanyakan dari mana daftar tersebut berasal.
Baca Juga:Absennya Prabowo-Gibran dalam Dialog Publik Mungkin Jadi Strategi Pemilu, Kata PakarTikTok Indonesia Larang Penggalangan Dana Politik melalui Fitur Live
Shinta menyayangkan penyebaran misinformasi ini pada akhirnya dapat berdampak pada penjualan produk. Dia juga khawatir hal itu bisa berujung pada PHK.
Menanggapi hal tersebut, Shinta mengaku Apindo masih mencari data dari masing-masing perusahaan untuk memperjelas isu keterkaitan produk mereka dengan Israel yang ramai diperbincangkan. “Masalah ini merugikan kami.”
Ia juga menekankan bahwa Apindo mendukung Palestina yang terus menerus diserang oleh Israel. Hingga saat ini Apindo belum menemukan satu pun produk yang berasal dari Israel. “Ini perlu diklarifikasi,” katanya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terbaru atau Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang undang-undang dukungan terhadap Palestina. Komisi Fatwa MUI menyarankan agar umat Islam menghindari transaksi produk yang terkait dengan Israel atau mendukung agresi Israel di Palestina. (*)