BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia secara kolektif telah menghasilkan dividen sebesar Rp 74,1 triliun ($4,8 miliar) untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada bulan Oktober, kata Menteri BUMN Erick Thohir.
Jumlah dividen ini telah melampaui target yang ditetapkan sebesar 150 persen, dengan kontribusi terbesar datang dari bank-bank milik negara dan perusahaan energi, meskipun rinciannya tidak diberikan secara rinci.
“Saya sejak awal sudah menekankan pentingnya peran BUMN dalam menjaga perekonomian Indonesia. Peningkatan kontribusi finansial yang signifikan menandakan membaiknya kinerja BUMN kita,” kata Erick.
Baca Juga:Nawawi akan Dilantik sebagai Ketua KPK Baru Gantikan Firli yang TerpurukHamas Membebaskan Sandera Kelompok Ketiga Termasuk Gadis Asal AS
Menyoroti tren peningkatan yang konsisten, Menteri mencatat pertumbuhan substansial dalam laba bersih gabungan BUMN – dari Rp 13 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 124 triliun pada tahun 2021, dan selanjutnya menjadi Rp 250 triliun pada tahun 2022.
“Insya Allah BUMN kita siap mencetak rekor baru dalam pembayaran dividen kepada negara melampaui angka tahun lalu sebesar Rp 80,2 triliun,” tambah Erick.
Sejak menjabat sebagai Menteri BUMN pada tahun 2019, Erick telah mempelopori langkah-langkah efisiensi yang signifikan di lingkungan BUMN, terutama melalui upaya konsolidasi yang berdampak pada pengurangan jumlah BUMN dari 142 menjadi sekitar 40 yang dicapai melalui merger atau likuidasi. (*)